Polda Metro Jaya Bongkar Eksploitasi 91 Anak di Bawah Umur, 15 Germo Ditangkap
Merdeka.com - Polda Metro Jaya membongkar kasus prostitusi online sejak 7 Januari hingga 23 Februari 2021. Tercatat ada 286 pekerja seks komersial (PSK) dikoordinir 15 pemuda. Mirisnya, 91 PSK itu masih berusia anak-anak. Mereka ada yang berstatus pelajar.
"91 orang PSK kategori anak di bawah umur, jadi masih di bawah 18 tahun. Ada yang masih sekolah, ada yang putus sekolah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (25/2).
Yusri mengatakan, kasus itu terungkap berdasarkan laporan masyarakat. Dari penyelidikan itu ditangkap 15 orang yang merupakan koordinator para PSK tersebut.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno? 'Dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana pornografi dengan 12 orang tersangka yang menjadi talent dalam rumah produksi porno Jakarta Selatan,' ujarnya.
"Awalnya kami mendapatkan laporan dari masyarakat. Kemudian dikembangkan ke beberapa orang hingga terbongkarlah bahwa mereka (15 orang) satu jaringan," ucap dia.
Yusri menjelaskan, 15 orang germo awalnya berkenalan dengan beberapa orang perempuan melalui media sosial seperti facebook, instagram, dan twitter hingga menemukan 286 perempuan.
Ketika sudah saling mengenal dekat satu sama lain, kata Yusri, para germo menawarkan para perempuan di bawah umur itu untuk dipekerjakan sebagai pemuas nafsu birahi para lelaki hidung belang. Mereka dijanjikan mendapatkan bayaran Rp 300 ribu untuk sekali kencan.
"Para pelakunya 15 orang ini modusnya berkenalan, berteman, ada dipacari, jadi bagaimana caranya supaya dia dapatkan link untuk melakukan itu loh," ujar dia.
Yusri menerangkan, 15 germo membuat sebuah akun di aplikasi pesan instan untuk mempromosikan perempuan-perempuan yang berada di bawah naungan. Dia menyebut, tarifnya berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu sekali kencan.
"Di aplikasi Michat dia tawarkan ke pria hidung belang. Tarifnya cukup Rp 300 ribu," ucap dia.
Yusri menyampaikan dalam menjalankan bisnis prostitusi 15 pemuda sangat rapih. Dia mengantar dan menjemput perempuan untuk di hadapkan ke pelanggan. Biasanya, mereka menyewa hotel-hotel di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
"15 pemuda ini sebenarnya germo semua. Tapi kalau ada yang tidak dapat pelanggan, terus pemuda itu jemput atau antar perempuan itu maka akan diupah Rp 50 ribu," ujar dia.
Saat ini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menggali keterangan dari para germo. Tak menutup kemungkinan ada jaringan lain yang belum terbongkar.
"Kita akan dalami terus apakah ada laporan tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaLima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaSatgas TPPO Polri Ringkus 714 Tersangka dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi Malaysia menangkap ratusan tersangka kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang membuat gempar masyarakat Negeri Jiran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaUntuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca Selengkapnya