PMJ sebut korban jiwa kecelakaan saat Idul Fitri melonjak
Merdeka.com - Dalam operasi Ramadhniya, Polda Metro Jaya mencatat adanya peningkatan kecelakaan lalu lintas dari tahun lalu. Dimana kecelakaan lebih didominasi kendaraan roda dua.
Data yang dimiliki Polda Metro Jaya dalam operasi tersebut sejak 30 Juni hingga 10 Juli 2016, terjadi 92 kasus kecelakaan. Terdiri dari 11 korban jiwa, 39 luka berat, 68 luka ringan dan kerugian materil sampai Rp 171 Juta. Hal ini berbeda dengan tahun lalu, yang hanya terjadi 64 kasus kecelakaan, mengakibatkan enam korban jiwa, 24 luka berat, dan 60 luka ringan dengan kerugian materi mencapai Rp 100 juta.
"Ini ada kenaikan Laka lantas 44 persen selama operasi yang berjalan 11 hari ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, di Polda Metro Jaya, Senin (11/7).
-
Kenapa Korlantas Polri mengantisipasi kecelakaan mudik? Pada tahun 2023 terjadi 512 kejadian. Pada tahun ini diupayakan diturunkan. 'Pada tahun 2024 kami berharap dapat meminimalkan sehingga operasi tadi bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud,' katanya.
-
Kenapa banyak orang mudik pakai motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
-
Moda transportasi apa yang paling banyak digunakan pemudik Lebaran 2023? Mobil pribadi digunakan paling banyak pemudik dengan jumlah pengguna mencapai (27,32 juta orang).
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Di mana kecelakaan sepeda terjadi? Rombongan pesepeda ditabrak oleh pengendara motor trail merek Kawasaki KLX 150 dengan pelat nomor B 3700 PCY di jalur sepeda kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7) kemarin.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Kata Awi, kecelakaan lalu lintas di lingkup Polda Metro Jaya didominasi kendaraan roda dua dengan persentase sampai 82 persen, dengan kesalahan si pengendara. "Disebabkan karena faktor human error faktor utama penyebab kecelakaan terjadi," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, faktor jalanan ibukota yang juga sepi ditinggal untuk mudik menjadi pemicu pengendara memacu kendaraannya. Dalam hal tersebut, aparat menindak hingga meningkat 11 persen.
"Kendaraan yang ditilang polisi pun meningkat 11 persen sebanyak 12.301 berbeda dibandingkan tahun lalu yang hanya 11.064. Ini data kecelakaan di wilayah hukum Polda Metro," pungkas Awi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan didominasi‘adu banteng’ sisi depan kendaraan yang saling bertabrakan.
Baca SelengkapnyaPolri mencatat telah terjadi 199 kecelakaan lalu lintas tepat pada momen lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1445 H.
Baca SelengkapnyaInsiden kecelakaan tersebut didominasi oleh moda transportasi kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tertinggi dialami oleh penggunaan sepeda motor yakni 77,67 persen.
Baca SelengkapnyaVolume arus lalu lintas yang memasuki Jakarta melalui lima Gerbang Tol (GT) sebanyak 117.298 kendaraan.
Baca SelengkapnyaSecara umum tren gangguan Kamtibmas mengalami penurunan sebanyak 119 kasus atau 6,64 persen
Baca SelengkapnyaKemenhub merinci jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek sebanyak 753.487 kendaraan dan 1.506.974 orang.
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan jumlah jumlah kendaraan yang memasuki Puncak saat libur panjang Maulid Nabi ini mencapai 150.000 kendataan.
Baca SelengkapnyaDampak yang ditimbulkan laka lantas banyak korban menderita luka-luka dan kerugian materi.
Baca SelengkapnyaPuncak dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaPolri mencatat pelanggar ditilang menual 73.064 pengendara dan 15.373 melalui sistem tilang elektronik atau ETLE.
Baca Selengkapnya