Polda Metro kirim Tio Pakusadewo ke RS Selapa Polri buat direhabilitasi

merdeka.com Sekitar 6 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Aktor senior Tio Pakusadewo dikirim ke RS Selapa Polri, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk menjalani rehabilitasi. Meski direhab, proses hukum di Polda Metro Jaya tetap berjalan.

"Dibawa ke tempat rehabilitasi, di Rumah Sakit Selapa Polri, sesuai dengan assesment dari BNP. Prosesnya tetap berlanjut nanti kita tetap menyelesaikan berkas tersebut. Nanti kitta ajukan ke pengadilan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/12).

"(Hukum) Tetap kita ajukan ke penuntut umum," sambungnya.

Orang lain juga bertanya?

Nantinya, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta (BNNP DKI) yang akan menentukan Tio hanya rehabilitasi jalan atau inap.

"Nanti di sana yang menentukan. Nanti kan diterima di sana nanti BNNP akan memeriksa dan menentukan seperti apa rehabnya," tandasnya.

Sebelumnya, Tio diamankan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya di kediamannya kawasan Jakarta Selatan pada 19 Desember lalu. Dari tangan Aktor film Cinta Dalam Sepotong Roti ini, diamankan tiga klip sabu seberat 1.06 gram.

Kasubdit II Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Doni Alexander menyebutkan, Tio sudah akut menggunakan sabu. Diketahui ia telah sepuluh tahun menjadi pemakai barang haram tersebut. Setelah sekian lama berhenti, dia menggunakan lagi untuk menghilangkan rasa sakit akibat luka di kakinya.

"Menghilangkan rasa sakit, keterangan dia seperti itu. Kata dia memang salah satu percaya diri meningkat, rasa sakitnya agak berkurang," kata Doni.

Sementara itu, Kasubdit II Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Doni Alexander mengungkapkan, alasan Tio dilakukan rehabilitasi karena artis senior itu sudah 'akut' atau kecanduan narkoba. Sehingga, pihaknya mengirim artis senior itu ke RS Selapa Polri untuk hindari hal yang tak diinginkan.

"Penahanan dibantarkan ke rumah sakit karena yang bersangkutan dikhawatirkan nanti sakau dan lain-lain. Kan butuh pengobatan yang cepat kalau di lapas kan nggak ada pengorbanan cepat seperti itu," ujarnya.

Kata Doni, rehabilitasi itu dipercepat. Sebab, selama dalam penahanan Tio menunjukkan sikap yang aneh.

"Selama di sini dia diam menyendiri. Saya hanya menyampaikan kepada anggota yang piket, (katanya) yang bersangkutan kadang-kadang gemetaran. Itulah poin-poin yang harus dipertimbangkan untuk dibantarkan ke rehabilitasi. Sesuai dengan assessment juga yang bersangkutan pengguna akut," jelasnya.

Meskipun demikian, Doni menegaskan proses hukum Tio masih terus berjalan.

"Proses penahanan kita bantarkan untuk rehabilitasi. Selesai proses penyidikan kita di kejaksaan, P21, akan kita limpahkan tersangka dan barang bukti. Tio dan barbuk diajukan ke kejaksaan untuk diajukan ke pengadilan. Jadi proses hukum tetap berjalan," katanya.

(mdk/rhm)