Polda Metro sebar maklumat larang demo di Sudirman-Thamrin via udara
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan resmi mengeluarkan maklumat tentang penyampaian pendapat di muka umum terkait rencana aksi demo lanjutan jilid III terhadap tersangka Basuki T Purnama alias Ahok, atas dugaan penistaan agama. Maklumat tersebut tertuang dalam surat No Mak/04/XI/2016.
"Maklumat ini sejak saya tanda tangan tadi malam sudah disampaikan secara paralel, baik secara door to door atau disebarkan melalui udara agar semua masyarakat bisa menerima maklumat ini," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/11).
Selain itu, Iriawan juga telah memerintahkan seluruh jajarannya, mulai dari tingkat Polsek hingga sektor dan dibantukan oleh TNI untuk menyampaikan maklumat tersebut kepada masyarakat.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Lanjutnya, Iriawan menginginkan maklumat tersebut akan menjadi acuan bagi Polda seluruh Indonesia, terutama di wilayah yang diperkirakan akan menjadi kantong massa aksi demonstrasi 2 Desember nanti.
"Silakan polda-polda penyangga yang ada di Pulau Jawa, Lampung, lalu Sulawesi Selatan untuk bisa berkomunikasi dengan beberapa tokoh agama atau masyarakat di tempat. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan sesuai harapan," ujarnya.
Lebih lanjut Iriawan menegaskan, apabila nanti aksi akan berjalan, pihaknya tidak akan menggunakan peluru tajam untuk mengawal massa.
"Tidak, kita tidak akan menggunakan senjata tajam dan peluru tajam. Namun, hanya menggunakan tameng untuk menjaga diri. Hal ini sudah menjadi SOP polisi dalam menjaga dan mengamankan aski unjuk rasa. Kalau kita memang sudah dibekali tameng ada tongkat polisi ada water canon ada gas air mata, jadi itu kelengkapan untuk menghadapi para pengunjuk rasa apabila anarkis," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menambahkan jika tak menutup kemungkinan pihaknya menggunakan helikopter untuk menyebar maklumat tersebut.
"Ini biar secara masif masyarakat tahu semuanya. Segala cara langkah kepolisian memang salah satunya karena alutsista kepolisian kita punya heli kita manfaatkan itu. Saya kira nggak masalah dan jangan dipermasalahkan dan jangan sampai masyarakat tidak tahu. Jadi pada intinya kita tidak melarang," ungkapnya.
Awi mengungkapkan penyebaran maklumat tersebut akan dilakukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. "Semua daerah di Jakarta kita sebarkan," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaPenyemprotan air ke jalan ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Dinas Gulkarmat, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca SelengkapnyaPengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan yang diturunkan terdiri dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI dan stakeholder terkait.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaPerwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan, para peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melawan arah karena berbahaya.
Baca Selengkapnya