Polda Metro sulit temukan sumber pengirim SMS gelap kasus Antasari
Merdeka.com - Polda Metro Jaya mengungkapkan kendala dalam pengusutan pelaporan Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar terkait SMS gelap. Alasannya, kendala ditemui pada sistem perusahaan provider dimana SMS tersebut dikirim.
"Kita masih mengupayakan providernya di situ, ada rekamannya di situ. Karena kalau provider kalau untuk ngangkat beberapa tahun kesulitan di situ," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jumat (9/2).
Kata Argo, selain sistem provider, penyelidikan juga terkendala pada minimnya bukti yang diberikan oleh pelapor. Argo menjelaskan, saat itu pihaknha hanya menerima bukti berupa bundelan foto copy mengenai percakapan hakim dan pembicaraan-pembicaraan di persidangan.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana Azis bisa jadi tersangka? Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Yang penting bahwa, nanti kita juga koordinasi dengan kejaksaan yang telah menyita ponselnya bapak Antasari di persidangan itu," kata dia.
Sebelumnya, Kuasa Hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman menyebut bahwa penyidik Polda Metro Jaya ogah-ogahan untuk mengusut tuntas 'sms gelap' dalam kasus pembunuhan fiktif bos PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Sebab, dari kedatangannya pada Rabu (1/2) lalu, sampai detik ini belum ada perkembangan.
"Belum ada sampai hari ini, belum ada perkembangan apa-apa. Kemaren dijanjikan akan ditindaklanjuti, sampai hari ini belum ada," ujar Boyamin saat dihubungi, Senin (6/2).
Seharusnya, menurut Boyamin, kliennya sudah mulai dipanggil oleh penyidik untuk dimintai keterangan sebagai saksi korban. Namun, hingg kini pihak Polda Meto menyatakan bahwa barang bukti masih minim untuk mengungkap siapa pengirim sms tersebut, yaitu hanya foto kopi percakapan saja.
"Kalau dianggap minim ngomong saja bahwa itu mereka tidak mampu, nanti saya gugat kan gitu aja. Nggak ada (kesanggupan dari polisi), kemudian ogah-ogahan," tegasnya.
Dengan hal itu, Boyamin menegaskan kalau dirinya dengan Antasari berjanji akan kembali mendatangi Polda Metro untuk menanyakan kasus tersebut. Pasalnya, kasus tersebut telah dilaporkan Antasarisejak 2011 silam. Saat itu Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan masih menjabat sebagai Dirkrimum Polda Metro.
"Mungkin Minggu depan bukan Minggu ini, Pak Antasari banyak undangan ceramah Minggu ini," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPembina media investigasi hukum online, Iptu Benny Surbakti jelaskan soal laporan polisi yang tidak tuntas.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Purn. Susno Duadji merespons soal kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaKorban pinjaman online Adakami yang viral bunuh diri disebut-sebut warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono melakukan perlawanan usai penyidik Polda Metro menyita ponsel miliknya seusai menjalani pemeriksaan
Baca Selengkapnya