Polda NTT Dapat Hibah Dua Kapal dari Mabes Polri, Satunya Untuk Pengamanan KTT ASEAN
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan dua unit kapal patroli tipe C1, yang diberi nama KP Pulo Pomana dan KP Pulo Padar. Dua kapal ini akan digunakan untuk mengamankan perairan provinsi kepulauan tersebut.
Secara eksklusif, dua kapal tipe C1 ini hanya diberikan kepada Polda NTT oleh Mabes Polri untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami berterimakasih kepada pimpinan Polri yang sudah memberikan dua kapal yang cukup besar untuk NTT. Kapal ini memang sangat dibutuhkan," ucap Kapolda NTT Irjen Pol Johnny Asadoma, Jumat (31/3).
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Dimana Polisi Istimewa didirikan? Polisi Istimewa didirikan di setiap Karesidenan di Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra.
-
Apa saja dukungan yang diberikan KKP untuk nelayan di Cilacap? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
-
Apa terobosan luar biasa dari Polri? Terobosan yang luar biasa,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Kenapa KKP memberikan dukungan kepada nelayan di Cilacap? Dukungan tersebut merupakan upaya KKP mendorong budaya korporasi sekaligus membangun ekosistem hulu-hilir perikanan sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia dalam rapat terbatas pada 6 Oktober 2020.
-
Kenapa polisi istimewa dibentuk? Pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai atau Polisi Istimewa didasari kondisi kolonial Jepang yang terdesak pada masa perang Asia Timur. Keadaan tersebut membuat mereka menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas tinggi.
Menurutnya, dua kapal ini nantinya digunakan untuk operasi-operasi penanggulangan kriminal trans nasional maupun pertolongan dan pencarian, serta perlindungan kepada masyarakat.
"Kita lihat di sini ada perdagangan manusia, pencurian ikan secara ilegal maupun digunakan untuk pertolongan terhadap kecelakaan laut," kata Johnny Asadoma.
Walaupun belum cukup, namun dua kapal ini menurut Johnny Asadoma, sudah sangat membantu melindungi masyarakat di provinsi kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara Australia, dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) itu.
Dia menambahkan, dua kapal ini satu unit akan ditempatkan di Labuan Bajo dan satu lainnya di Rote Ndao. "Pengamanan ASEAN Summit akan kita geser satu kapal kesana, untuk membantu TNI mengamankan para kepala negara yang akan hadir di Labuan Bajo," kata Johnny Asadoma.
Kapal C1 Hanya Diberikan Kepada Polda NTT
Dirpolairud Polda NTT Kombes Pol Nyoman Budiardja mengatakan, dua kapal tipe C1 ini hanya diberikan kepada Polda NTT sebagai provinsi Kepulauan dan Perbatasan.
Menurutnya, dari sisi ukuran dua kapal ini sudah sangat menguntungkan untuk dapat melayari perairan-perairan yang sulit dilewati akibat cuaca buruk, serta untuk mencari dan menolong kecelakaan laut.
"Kami tempatkan kapal ini satunya di Labuan Bajo dan satunya lagi di Rote Ndao. Kelebihan lainnya itu bisa untuk pelaksanaan pencarian dan pertolongan," jelas Nyoman Budiardja.
Ia menambahkan, kapal tipe C1 ini tidak dibuat untuk mengangkut orang, namun untuk pelaksanaan patroli dan SAR. Panjang kapal ini 27 meter dan lebar 6 meter. "Untuk sekedar dipakai pergeseran penumpang bisa lah, maksimal daya tampungnya 50 orang," tutup Nyoman Budiardja.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa Agung berharap kendaraan yang dihibahkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh TNI
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaKombes Ponadi menjelaskan, dalam rangka pengamanan event Internasional ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat TNI maupun Basarnas
Baca SelengkapnyaKapal patroli lepas pantai (OPV) itu buatan galangan kapal Italia Fincantieri.
Baca SelengkapnyaDesain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaKapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaSebagian motor yang diserahkan adalah berbasis listrik dan diproduksi oleh PT Pindad.
Baca Selengkapnya