Polda Riau catat ada 102 pelaku dan 104 korban pencabulan anak
Merdeka.com - Polda Riau mencatat ada 102 laporan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, dari jumlah tersebut, ada 102 pelaku dengan 104 korbannya. Sedangkan perkaranya ada 1 kasus yang diselesaikan dengan pernikahan atas kesepakatan antara korban dan pelaku.
Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com, Rabu (7/5), "Total kasus yang ditangani ada 102 laporan, sedangkan korbannya ada 104 orang, dan tersangka ada 102 orang," kata Guntur.
Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini, kata Guntur, paling banyak di Kota Pekanbaru, "Di Pekanbaru ada 25 kasus kekerasan seksual anak di bawah umur, sedangkan korban ada 25 orang dan tersangka 25 orang," terang Guntur.
-
Apa yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual? 'Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan,' kata Meita.
-
Bagaimana orang tua seharusnya mendidik anak agar tidak melakukan perundungan? 'Ini PR besar orang tua, bahwa sedari dulu berusaha menjalin relasi, membantu anak mengenali dirinya, meregulasi emosinya, bantu anak untuk bisa punya karakter yang baik. Melampiaskan emosi-emosi dengan cara yang suportif. Tidak membahayakan dirinya maupun orang lain,'
-
Apa yang orang tua harus lakukan untuk mendidik anak agar lebih perhatian? Hal ini bisa diterapkan oleh anak baik dalam membantu teman mengerjakan PR, berbuat baik di sekitar rumah, berbuat baik di sekolah, atau melakukan kegiatan sosial untuk meningkatkan perhatian mereka. Tentu saja hal ini membutuhkan arahan yang tepat dari orangtua atau orang dewasa lain.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan saat mendidik anak? Setiap anak pasti akan mencontoh kedua orang tuanya, mereka akan selalu melakukan apa yang dilihat, dengar dan juga rasakan di lingkungan sekitarnya.
-
Siapa yang berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak? 'Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,' kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes.
-
Apa saja yang dapat dilakukan agar anak patuh? Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki cara berbeda dalam merespon arahan dari orangtua. Oleh karena itu, berikut ini adalah tiga strategi sederhana yang dapat digunakan untuk membantu anak agar lebih patuh dan mendengarkan dengan baik.
Sedangkan di kabupaten Indragiri Hulu, polisi belum ada menerima laporan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Guntur mengimbau, kepada orang tua, agar lebih intensif dalam mengawasi anaknya, "karena kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini, dapat terjadi kepada setiap orang atau anak kecil," pesan Guntur.
Guntur juga menyarankan, agar setiap perubahan tingkah laku pada anak-anak itu juga lebih diperhatikan, dan itu sangat mempengaruhinya, "itu harus dipertanyakan kepada sang anak," imbuh Guntur.
Jika mengalami sakit pada alat vital maupun pada anus sang anak. Guntur berharap para orang tua melapor dan dijamin oleh kepolisian. "Supaya kami bisa melakukan upaya hukum terhadap pelaku, agar ada efek jera," jelasnya.
Selain itu, sekalipun anak-anak dititipkan kepada orang terdekat, itu juga harus diperhatikan khusus, pertanyakan ke anak apa saja yang dialaminya, agar memperbaiki psikologis anak tersebut.
"Jangan terlalu percaya pada orang lain, karena pelecehan bisa terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Karena anak-anak ini merupakan generasi penerus bangsa, jangan karena kasus ini ke depannya anak-anak menjadi terhambat masa depannya," pungkas Guntur.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui ciri ketika seorang anak menjadi korban perundungan dan cara bagi orangtua untuk melindunginya.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaNahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaAnak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak, serta penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.
Baca SelengkapnyaPemulihan psikologis dilakukan dengan koordinasi bersama Biro SDM Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaKedua kakek yang masih saudara tersebut melakukan pencabulan sebanyak 10 kali sejak November 2023.
Baca Selengkapnya