Polda Riau Kirim Sampe DNA Orang Tua Putri, Korban Jatuh Sriwijaya Air
Merdeka.com - Putri Wahyuni (25), warga Kota Pekanbaru, menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu. Kejadian itu membuat keluarganya syok dan dirundung kesedihan mendalam.
Untuk membantu tim yang mencari jenazah para korban, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Riau mengirimkan sampel DNA orang tua Putri. Sampel DNA itu digunakan untuk kepentingan identifikasi korban pesawat nahas jenis Boeing 737-400 tersebut.
"Kita sudah mengambil sampel DNA dari orang tua kandung korban, kebetulan Sabtu (usai kejadian) sudah diambil sampel dari dua bagian, yaitu swab mulut dan satunya dari darah kering," ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, AKBP Agung Senin (10/1).
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Siapa yang kehilangan orang tua di usia muda? Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa Roman kehilangan kedua orang tuanya sebelum dirinya genap berusia empat tahun. Ibunya yang bernama Iriana meninggal karna keracunan saat Roman masih berusia satu tahun. Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian setelah ibunya meninggal, akibat kecelakaan derek konstruksi.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
Agung menjelaskan, tim Dokkes Bhayangkara Polda Riau melakukan pengambilan data antemortem dari korban atas nama Putri Wahyuni. Kedua orangtuanya berdomisili di Kota Pekanbaru.
"Sejumlah dokumen terkait juga disiapkan. Semua dikirim ke tim DVI Pusat berupa DNA dari orangtua kandung korban, dari ayah dan ibunya," kata Agung.
Selain itu, Agung menyebutkan, data pendukung lainnya seperti data rekam medis atau data rekam medis gigi, juga sudah disiapkan. "Menurut informasi juga sudah diambil data dari rontgen panoramic gigi," jelasnya.
Sampel DNA serta seluruh data dan dokumen pendukung lainnya, dikumpulkan menjadi satu sebagai data antemortem korban. Selanjutnya dikirim ke Posko DVI Pusat, Jakarta.
"Jadi yang akan direkonsiliasi, akan dimatchingkan dengan data posmortem," ucapnya.
Sedangkan data dan dokumen antemortem Putri Wahyuni, dibawa oleh abang kandungnya, Aulia Riski ke Jakarta. Berkas tersebut berupa KTP korban, ijazah, akte kelahiran, dan lainnya.
Berdasarkan data manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJY-182, salah satu korbannya atas nama Putri Wahyuni, warga Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau.
Putri tidak sendirian, dia terbang bersama suaminya, Ihsan Adhlan Hakim dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, dengan tujuan Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menggunakan Sriwijaya.
Pesawat itu lost contact dan jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pasangan suami istri muda yang baru menikah 11 bulan itu, berangkat ke Pontianak untuk menggelar resepsi Ngunduh Mantu. Keduanya baru menikah pada Maret 2020 lalu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaKapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaMomen haru terlihat saat Prabowo bertemu dengan dua putra Letkol Pnb Sandhra Gunawan
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaJenazah Putu Satria Ananta Rustika, taruna di STIP tiba di Pulau Bali
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melakukan olah TKP ulang dan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak yang membusuk itu.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca Selengkapnya