Polda Riau razia 15 tempat hiburan malam tanpa hasil
Merdeka.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau melakukan razia narkoba di 15 tempat hiburan malam di kota Pekanbaru pada Sabtu (21/03) sejak pukul 00.05 WIB hingga pukul 01.30 WIB. Tetapi, anggota polisi berpakaian bebas didampingi Provost Polda Riau kembali ke markas dengan tangan hampa.
Sebab, warga yang biasa berkunjung pada hari-hari libur di kelab malam dan tempat karaoke tidak terlihat. Hanya beberapa warga Pekanbaru dan asing terlihat santai menikmati minuman sambil mendengarkan musik.
"Can You Speak Indonesia?" tanya seorang perwira Polda Riau kepada seorang turis yang kemudian menggelengkan kepalanya. "I'm from Japan," ujar turis itu. Dia hendak keluar dari diskotik XP Club di Jalan Sudirman, Pekanbaru.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Kapan konferensi pers kasus narkoba dilakukan? Kegiatan ini berlangsung di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).
Kemudian polisi masuk ke dalam diskotik dan meminta izin kepada operator mematikan musik dan mulai melaksanakan razia narkoba. "Kami dari Direktorat Narkoba Polda Riau, mohon kerjasamanya dalam memberantas narkoba, maaf atas ketidaknyamannya, kami melakukan razia narkoba," kata seorang perwira.
Diskotik XP Club pernah digerebek oleh anggota dari Mabes Polri dan Badan Narkotika Nasional, dan berhasil membawa tersangka narkoba dan perjudian. Tetapi kali ini Polda Riau tidak mendapatkan hasil apa-apa. Sebab terlihat hanya dua meja pengunjung terisi. Sedangkan puluhan meja lainnya kosong.
Selain XP Club, Polda Riau juga melaksanakan razia di 14 tempat hiburan malam lainnya. Adapun tempat hiburan malam besar selain XP Club milik pengusaha Dedi Handoko alias DH yakni MP Club, SP Club di Jalan Jenderal Sudirman, serta RP Internasional Club di kawasan Hotel Grand Elite di Jalan Riau. Tempat-tempat ini menyediakan wanita penghibur dan minuman keras dengan tarif telah ditentukan.
Tempat hiburan malam besar lainnya di Pekanbaru milik pengusaha bernama Lekia juga turut dirazia. Yakni Grand Dragon terletak di jalan Kuantan Raya, Pekanbaru, juga menyediakan puluhan ruang karaoke dan diskotik serta wanita penghibur.
"Ada tiga kelompok yang melakukan razia secara serentak di 15 tempat hiburan malam di Pekanbaru, namun tidak mendapatkan barang bukti dan pelaku narkoba," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah usai melakukan razia di Grand Dragon milik Lekia.
Selain tempat itu, polisi juga melakukan razia di tempat permainan biliar menyediakan ruang karaoke dan wanita penghibur yakni di Arena Entertainment, terletak di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Tempat itu milik pengusaha bernama Acin. Di tempat ini, Polda Riau pernah menangkap waiters (petugas minuman) kedapatan menjual pil ekstasi. Meski demikian, setelah polisi menggeledah dan menyisir setiap ruang karaoke dan pub, tidak ditemukan sebutir pun narkoba di tempat hiburan itu.
Saat disinggung apakah informasi razia ini bocor dari kalangan dalam kepolisian sehingga hasilnya nihil, Hermansyah berkelit.
"Kalau informasi bocor, enggak lah. Banyak faktor, di antaranya karena tadi hujan dan tamunya malam ini sedikit," ujar Hermansyah.
Meski demikian, Hermansyah menegaskan pihaknya akan terus melakukan razia dengan jadwal acak guna menghindari kebocoran.
"Bulan lalu kita sudah lakukan razia. Ke depan juga tetap digelar razia," ucap Hermansyah. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaSatpol PP juga mengamankan minuman keras atau beralkohol di salah satu tempat hiburan malam (THM).
Baca SelengkapnyaRhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaRata-rata pengunjung kelab malam berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPenertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin
Baca SelengkapnyaSM hanya diwajibkan menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkapkan strategi mencegah peredaran narkoba selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMeski sempat diamankan, Kapolda pastikan belasa remaja itu tidak mengalami luka serius.
Baca SelengkapnyaPasar Jaya menegaskan tidak menemukan bukti bahwa lokasi di sana digunakan sebagai tempat nyabu.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan tidak menemukan unsur pidana dalam penyelenggaraan kontes kecantikan transgender di Hotel Orchardz di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya