Polda Riau selidiki 2 perusahaan diduga sengaja bakar hutan
Merdeka.com - Setelah menangkap Direktur PT Langgam Inti Hibrindo Frans Katihokang selaku tersangka pembakaran lahan seluas 533 hektar di lahannya sendiri, kini polisi tengah menyelidiki 2 perusahaan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang disinyalir sebagai pelaku pembakar lahan.
Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik kepada merdeka.com. Dikatakannya, 2 perusahaan yang sedang diselidiki Polres Inhil tersebut yakni PT Sumatera Riang Lestari (SRL) dan PT Bina Duta Laksana (BDL).
"Belum ada penetapan tersangka terhadap kedua perusahaan (PT SRL dan PT BDL) tersebut. Namun jika minimal ada dua alat bukti, status kedua perusahaan itu akan dinaikan dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Guntur, Minggu (20/9).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
Sejak bulan Januari hingga saat ini, kata Guntur, jajaran Polda Riau melalui seluruh Polres memproses 45 laporan polisi terkait kasus kebakaran lahan dan hutan. "Dari laporan itu, kami menetapkan 48 orang sebagai tersangka, termasuk 1 koorporasi yakni PT LIH, Direkturnya inisial FK sudah kita tahan," jelas Guntur.
Dijelaskan Guntur, di Polres Bengkalis hingga saat ini menetapkan 5 orang tersangka. Tiga orang di antaranya sudah disidang, dan 2 tersangka lain masih proses pemberkasan.
"Sedangkan Polres Siak menetapkan 4 orang sebagai tersangka, berkas perkaranya sudah lengkap (P21) semuanya. Dan siap untuk disidangkan," terang Guntur.
Polres Indragiri Hulu, menetapkan 8 orang petani sebagai tersangka karhutla, 5 berkas masih dilengkapi, sedangkan 2 berkas dinyatakan sudah P21, dan siap untuk disidangkan.
Sementara itu, Polres Indragiri Hilir tengah memproses 10 laporan polisi dan menetapkan 8 orang sebagai tersangka, 3 berkas sudah lengkap, sedangkan 7 berkas perkara masih proses pemberkasan. Ditambah 2 perusahaan yang masih diselidiki yakni PT SRL dan PT BDL
Untuk Polres Pelalawan dengan 6 laporan polisi, ditetapkan 7 orang tersangka. Rinciannya, 2 berkas masih proses pemberkasan, dan 4 kasusnya sudah dinyatakan lengkap.
"Polres Rokan Hilir tetapkan 5 orang tersangka, 4 berkasnya sudah P21, sedangkan 1 berkasnya masih proses penyidikan untuk pemberkasan. Sedangkan Polres Kepulauan Meranti menetapkan 1 orang tersangka, berkasnya masih tahap 1," kata dia.
Sementara untuk Polres Dumai, polisi menetapkan 2 orang tersangka pembakar lahan, berkas keduanya sudah lengkap dan siap untuk disidangkan. Sama halnya dengan Polres Kampar, yang juga menetapkan 2 orang tersangka yang tertangkap tangan membakar lahan beberapa waktu lalu, keduanya masih proses penyidikan.
"Polres Rokan Hulu menetapkan 5 orang tersangka kebakaran lahan, berkasnya masih penyidikan, 1 orang tersangka masih buron," jelas Guntur.
Sedangkan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menetapkan PT LIH sebagai tersangka kebakaran dilahannya sendiri seluas 533 hektar. Diduga, perusahaan yang disebut-sebut milik Sandiaga Uno itu tidak ada niat untuk memadamkan api sehingga polisi menilai perseroan itu lalai. Tak ayal, sang Direkturnya bernama Frans Katihokang langsung ditangkap dan dijebloskan ke tahanan Polda Riau.
"Luasan lahan yang terbakar dan dapat diamankan Polda Riau yakni 1248,18 hektare," pungkas Guntur.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaLuas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini sudah mencapai 1.906 hektare (ha) yang terbakar.
Baca SelengkapnyaMayoritas kasus yang ditangani kapolisian yakni pengangkutan kayu secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaAlhasil mereka ditangkap di TKP dan tak bisa mengelak lagi saat dibawa ke Mapolsek Sungai Menang.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKayu diduga berasal dari kawasan hutan Desa Sungai Sarik disita.
Baca SelengkapnyaKorupsi pada BUMD Riau tersebut bersumber dari operasional pada blok migas.
Baca SelengkapnyaSR melakukan perambahan hutan konservasi guna menanam kelapa sawit. Untuk memuluskan aksinya tersebut, SR meminta persetujuan kepada tersangka AA.
Baca SelengkapnyaAdapun pemeriksaan terhadap saksi telah dilakukan terhadap 130 orang untuk proses penyidikan yang telah berjalan sejak Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya