Polda Sulsel janji beri hadiah informan kasus penyerangan polisi
Merdeka.com - Polda Sulawesi Selatan akan memberi hadiah kepada siapa saja orang yang memberikan informasi, untuk mengungkapkan pelaku penyerangan terhadap anggota Patroli Kota (Patko) Sabhara Polres Gowa, oleh kelompok orang tak dikenal pada Kamis (2/7) dini hari. Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera, kepada para awak media saat menemuinya di ruang kerjanya.
Menurutnya, kelompok penyerang bersenjata tajam dan api, serta dilengkapi ikat kepala itu, adalah kelompok pengecut yang menjalankan aksi brutal.
"Tidak satu pun tindak pidana yang tidak meninggalkan bekas, artinya tidak ada satu pun kasus pidana yang tidak bisa diungkap olehnya. Kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat untuk menyampaikan, jika memiliki informasi terkait kejadian ini demi mendukung pengungkapan kasusnya," kata Frans Barung Mangera di Mapolda Sulsel, Kamis siang.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Sesuai instruksi Kapolda, Irjen Polisi Anton Setiadji, yang langsung menggelar rapat siang tadi di Mapolda Sulsel dengan dihadiri Kapolres Gowa, AKBP Heri Marwanto, kasus tersebut harus diusut tuntas dan siapapun yang mendukung pengungkapannya melalui informasi, akan diberi reward. Namun, dia tidak menjelaskan reward sejenis apa yang disiapkan bagi sang pemberi informasi itu.
Barung mengatakan, tewasnya anggota polisi saat tengah bertugas ini, tidak akan menyurutkan semangat bagi para anggotanya, untuk tetap menjaga Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas).
Adapun soal keluarga korban yang ditinggalkan, dia percaya bahwa mereka semua sudah tahu risiko tugas, dari pekerjaan anggota keluarganya itu sebagai anggota Polri. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca Selengkapnya