Polda Sulsel selidiki 2.180 orang korban penipuan Taat Pribadi
Merdeka.com - Kepolisian daerah Sulawesi Selatan terus menyelidiki warga korban penipuan yang dilakukan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur, Taat Pribadi. Menurut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera, informasi yang terkumpul menunjukkan ada 2.180 warga Sulsel yang menjadi korban penipuan Taat Pribadi.
"Informasi yang kita himpun, ada 2.180 orang Sulsel korban penipuan iming-iming penggandaan uang Dimas Kanjeng. Tapi hingga hari ke lima kita buka posko pengaduan di Polda Sulsel, belum satu pun di antara mereka yang datang melapor. Rencananya, jika ada yang masukan laporan maka akan diteruskan ke Polda Jawa Timur yang menangani kasus Dimas Kanjeng ini," kata Frans Barung Mangera, Sabtu (1/10).
Frans mengatakan, Senin (3/10) lusa, penyidik dari Polda Jawa Timur berencana bertolak ke Makassar untuk menyelidiki tempat penyimpanan uang dan emas yang diduga palsu di Makassar. Menurut dia, konon kabarnya uang itu disimpan dalam satu kontainer di kediaman almarhumah Najemiah.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penipuan ini? Mereka terus-menerus menanyakan kesehatannya,' kata sang putra kepada Taiwan EBC News.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
Sementara ini, korban penipuan Kanjeng Dimas di Makassar yang telah melapor langsung ke Polda Jawa Timur ada 12 orang. Satu di antaranya itulah anak dari Najemiah yang diantar ke Polda Jawa Timur masukkan laporan oleh legislator Akbar Faisal. Sementara 11 orang lainnya diantar sejumlah pengacara lainnya.
Sementara itu, di Padepokan Dimas Kanjeng di Jalan Bontobila 1, Kecamatan Manggala, Makassar kian sepi. Sama sekali sudah tidak terlihat aktivitas. Adapun warga di Jalan Bontobila 1 yang tidak bersedia sebutkan namanya, isi rumah sudah diangkut di satu malam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @brorondm mengadukan dugaan kasus tersebut ke Polres Metro Bekasi, Jumat (6/12).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaPolri meringkus 927 tersangka dari 772 laporan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengasuh yang merupakan korban sodomi melampiaskan hasrat seksual kepada anak-anak penghuni panti.
Baca SelengkapnyaPosko dibuka untuk menerima pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, setelah penangkapan HW di Majalengka, SA kemudian menyerahkan diri ke Polsek.
Baca Selengkapnya