Polda Sumsel bidik travel umrah abal-abal alias 'Abu Nawas'
Merdeka.com - Semakin maraknya kasus penipuan umrah di Sumsel yang menyebabkan banyak korban batal berangkat, membuat Polda Sumsel mulai menginventarisir biro travel abal-abal. Polisi menyebut biro travel umrah yang menipu calon jemaah sebagai travel 'Abu Nawas.'
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Sumarso mengungkapkan, kasus tersebut menjadi salah satu fokus perhatian di awal tahun ini. Sebab, tindak pidana penipuan dengan modus umrah kerap terjadi di provinsi itu.
"Kita fokuskan penanganannya. Kita akan inventarisir mana-mana biro travel yang abal-abal karena sudah banyak yang menjadi korban," ungkap Sumarso, Rabu (6/1).
-
Kenapa calon pekerja migran tertipu oleh agen penyaluran? Merasa tertipu, pada Kamis (23/11) ratusan korban menggeruduk rumah penyedia jasa berinisial HS (34) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus. Akibat ulah lembaga tersebut, para korban mengaku kehilangan uang dengan total mencapai Rp4 miliar.
-
Mengapa orang mudah tertipu? Penipuan tidak hanya bergantung pada kecerdasan, melainkan juga pada kelemahan psikologis yang sering kali dimiliki oleh setiap individu. 'Penipu sering kali menyamar sebagai otoritas atau entitas yang bisa dipercaya untuk membangun kredibilitas. Mereka mungkin meniru gaya bahasa dan komunikasi, atau bahkan menyamar sebagai teman dan keluarga untuk menumbuhkan rasa keakraban dan kepercayaan,' jelas Dr. Robert Cuyler, PhD.
-
Apa yang terjadi pada jemaah umrah? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Apa yang terjadi dengan jemaah umroh? “Dengan kesepakatan bersama, jemaah menambah biaya umrah sebesar Rp6 juta. Kemudian kami menanggung dan memberi kompensasi kerugian visa baru, hotel, dan Land Arrangement alias pengaturan perjalanan para jemaah selama ibadah umrah,“ Rifai mengaku PT Amana Berkah Mandiri juga merupakan korban dari KW. Namun kondisi itu tak mengurangi profesionalitas perusahaannya untuk tidak mengecewakan jemaah.
Menurut dia, warga seharusnya tidak mudah terpikat dengan iming-iming murah dan cepat berangkat umrah dari biro travel yang belum jelas statusnya. Sebab, bisa jadi biro tersebut ilegal dan hanya menjadikan sebagai lahan mencari keuntungan sepihak.
"Saya sebut seperti itu biro travel umrah 'Abu Nawas.' Mereka lakukan tipu-tipu," ujarnya.
Terkait proses penyelidikan terhadap pimpinan PT Baitullah, M Dino Suteja yang dilaporkan 67 calon jemaah umrah yang batal berangkat kemarin, Sumarso mengatakan, kasus ini dilimpahkan ke Polres Ogan Komering Ulu (OKU) karena pertimbangan kemudahan penyidikan dan biaya. Sebab, terlapor dan para pelapor beralasan perlu biaya lebih banyak jika melakukan pulang pergi OKU-Palembang untuk pemeriksaan.
"Sudah kita limpahkan ke Polres OKU, biar mudah pemeriksaan," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, 67 calon jemaah umrah asal Baturaja, OKU, Sumsel, terlantar selama delapan hari di Asrama Haji Palembang. Mereka seharusnya berangkat ke Tanah Suci namun dibatalkan pihak manajemen tour and travel.
Merasa ditipu, enam perwakilan korban mendatangi SPKT Polda Sumsel, Selasa (5/1). Mereka juga membawa serta pimpinan PT Baitullah, M Dino Suteja yang diduga melakukan penipuan.
Saat di kantor polisi, terjadi adu mulut antara para korban dan terduga pelaku. Beruntung, keduanya dilerai petugas piket. Agar keributan tidak kembali terjadi, petugas memisahkan mereka, namun masih di ruangan yang sama.
Sebelum menyerahkan ke polisi, para korban sempat menyandera terlapor dan tiga pegawai biro travel yang dipimpinnya di salah satu kamar Asrama Haji Palembang selama lima hari.
Salah satu korban, Abi Hurairah (65) mengaku mendaftar di biro perjalanan umrah dan haji tersebut bersama istrinya Darmawati (63) pada Januari 2014 lalu dengan membayar Rp 53 juta. Saat itu dijanjikan akan berangkat tiga bulan kemudian.
Namun, janji tersebut tak dikabulkan. Dia kembali dijanjikan berangkat pada 27 Desember 2015. Ternyata keberangkatan ditunda dua hari kemudian, atau 29 Desember 2015.
Merasa bahagia karena akan ke Mekkah setelah menunggu waktu cukup lama, para korban kembali kecewa. Sebab saat berada di Palembang, bukannya langsung diterbangkan tetapi diinapkan ke Asrama Haji Palembang.
Delapan hari terkatung-katung tanpa kejelasan, korban kesal hingga akhirnya memutuskan memperkarakan kasus ini ke polisi. Selama menginap, biaya makan mereka hanya ditanggung selama tiga hari, selebihnya harus mengeluarkan kocek sendiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaJaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBanyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaMereka mengaku sebagai jemaah haji furoda namun tidak bisa menunjukkan visa haji resmi
Baca SelengkapnyaIni tips memilih Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang benar agar tidak terjebak
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPeningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca Selengkapnya