Polda Sumsel dan Jambi Bangun Posko Penanggulangan Karhutla
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan membuat posko bersama Polda Jambi untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan menghadapi musim kemarau. Untuk itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri telah melakukan pertemuan dengan Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Santyabudi pada tanggal 27 Juni 2020 lalu.
"Kami perlu bersinergi dengan Polda Jambi mengingat secara geografis perbatasan kedua provinsi ini terdapat kawasan hutan dan lahan perkebunan yang cukup luas serta rawan terbakar," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi di Palembang, Selasa (30/6).
Dalam pertemuan tersebut, dia mengungkapkan, kedua Kapolda berkomitmen untuk membuat posko bersama pada daerah pusat rawan karhutla, yakni di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyu Asin yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Jambi.
-
Kenapa petugas damkar merasa perlu memviralkan kerusakan alat dan mobil damkar? Ia mengatakan jika penting untuk mengungkapkan masalah tersebut ke publik karena mereka bekerja dengan uang rakyat.
-
Metode apa yang digunakan Polda Sumut dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Rupanya keberhasilan Polda Sumut mengungkapkan kasus ini tidak terlepas dari penggunaan metode modern yaitu Scientific Crime Investigation oleh penyidik.
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
-
Bagaimana Kementan dibantu oleh Polri? Kapolri menambahkan bahwa pihaknya siap mem backup dan mendukung berbagai kegiatan Kementan melalui pengerahan para Kapolda, Kapolres hingga anggota babinkamtibmas yang tersebar di seluruh Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina dan Polri menjalin kerja sama? Pertamina dan Polri diharapkan dapat terus bersinergi dalam hal publikasi dan edukasi, dan menjadi trendsetter informasi kalangan milenial dan masyarakat luas. 'Khususnya dalam mengawal bersama penggunaan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan peruntukannya, serta distribusi energi berkelanjutan kepada masyarakat,' pungkas Fadjar.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
Persiapan pembentukan posko tersebut, Supriadi menjelaskan, telah berjalan sesuai dengan rencana dan bisa segera beroperasi guna menghadapi musim kemarau mulai Juli 2020.
Untuk mengoperasikan posko karhutla bersama itu, kata dia, selain didukung personel dari kedua polda, juga didukung aplikasi asap digital dan peralatan kelengkapan penegakan hukum.
Kesiapan personel, pembangunan posko bersama, dan dukungan peralatan memadai sangat penting untuk mengetahui secara cepat apabila terjadi kebakaran di kawasan hutan dan perkebunan.
Seperti dilansir dari Antara, Supriadi mengungkapkan, dengan adanya posko ini bisa segera dilakukan tindakan pemadaman di lokasi tersebut serta penegakan hukum jika ada indikasi pembakaran secara sengaja.
90 Desa yang Tersebar di 10 Kabupaten Se-Sumsel Rawan Karhutla
Sebanyak 90 desa yang tersebar di sepuluh daerah di Sumatera Selatan masuk dalam kategori rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemerintah setempat telah menyiapkan tiga helikopter dan satu pesawat cesna untuk melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran.
Kabid Penanganan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, desa-desa rawan karhutla di antaranya berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas dan Penukal Abab Lematang Ilir. Pada tahun lalu, terdapat 17 ribu titik panas yang berasal dari desa-desa itu.
"Dalam catatan kami ada 90 desa di 10 kabupaten masuk rawan karhutla karena memiliki gambut. Semuanya menjadi fokus perhatian satgas karhutla," ungkap Ansori, Kamis (18/6).
Menurut dia, meski kemarau tahun ini diprediksi lebih basah dibanding tahun lalu, potensi karhutla masih terbilang sangat tinggi. Karena itu semua kekuatan dikerahkan termasuk armada udara disiapkan untuk melakukan patroli, waterboombing, maupun teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Kami tidak ingin lengah, semua satgas sudah berada di lapangan, sewaktu-waktu ada titik api langsung dipadamkan agar tidak meluas," ujarnya.
Koordinator BMKG Sumsel Nuga Putrantijo menjelaskan, musim kemarau mulai terjadi akhir Juni dan puncaknya pada Agustus-September. Hanya saja, tahun ini tergolong kemarau basah sehingga hujan masih berpotensi turun, termasuk di lahan gambut.
"Intensitas hujan di musim kemarau tahun ini berada di kisaran 100 milimeter-300 milimeter per bulan (kategori menengah). Ketika gambut tidak begitu kering, potensi kebakaran lahan juga akan menurun, tapi perlu kewaspadaan, masih berpotensi terbakar," kata dia.
Dari 120 alat pengukur hujan yang tersebar di Sumsel, hari tanpa hujan pada musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih pendek, yakni 1-5 hari. Artinya maksimal dalam waktu lima hari pasti ada satu kali hujan.
"Tahun lalu hari tanpa hujan sampai 120 hari dan menyebabkan lahan benar-benar kering," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat tiba di barisan Reserse, Dudung meminta personel untuk menangkap para pelaku pembakaran hutan.
Baca SelengkapnyaBantuan ini merupakan salah satu wujud aksi kepedulian korporasi kepada masyarakat serta upaya dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaPencegahan ini sekaligus untuk menghindari dampak buruk terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaRakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung sebelumnya meninjau langsung proses penanganan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
Baca SelengkapnyaSalah satu permasalahan di Kemenhut adalah pencegahan kebakaran hutan demi kepentingan perorangan atau kelompok.
Baca Selengkapnyasistem pengawasan berbasis teknologi informasi yang digunakan, mampu menghubungkan seluruh TPS.
Baca Selengkapnya311 hektare lahan di Kabupaten Inhu sempat terbakar dan berhasil dipadamkan dalam waktu 3 hari.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.
Baca SelengkapnyaPolres Rohil juga melaksanakan sistem pengamanan kota, apel gelar pasukan, serta serangkaian sosialisasi kepada pihak terkait.
Baca SelengkapnyaSelama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas
Baca Selengkapnya