Polda Sumut dalami motif Kompol F tembak mati adik ipar
Merdeka.com - Polisi akhirnya memberikan keterangan resmi terkait penembakan yang dilakukan perwira Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol F (41), terhadap adik iparnya, Jumingan alias Jun (33). Mereka masih mendalami motif di balik peristiwa ini.
Keterangan diberikan langsung Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw di Mapolda Sumut, Kamis (5/4). Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, dan para pejabat utama Polda Sumut juga hadir pada konferensi pers itu.
"Kadang kita prihatin, karena yang dipaparkan ini bukanlah pengungkapan keberhasilan, melainkan ada masalah pada personel oknum kita yang sedikit menciderai," kata Paulus.
-
Mengapa Wakapolda Banten dimutasi? Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari proses pembinaan sumber daya manusia, dalam rangka regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas.
-
Kapan Wakapolda Banten bertugas di tempat baru? Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif yang akan melanjutkan pengabdian sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
-
Dimana mutasi Kapolda Metro Jaya dilakukan? Berikut 34 daftar mutasi mulai dari tingkat pejabat Polres sampai Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dirotasi:
-
Kenapa Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? 'Benar, mutasi merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran personel, tour of area,' kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (6/12).
-
Bagaimana Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? Perombakan ini tertuang dalam surat telegram bernomor Nomor ST/475/XII/KEP./2023, tanggal 4 Desember 2023.
-
Apa saja yang dirombak Kapolda Metro Jaya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
Jenderal berbintang dua ini kemudian memaparkan, peristiwa itu berawal pada Rabu (4/4) sekitar pukul 19.30 Wib Fahrizal bersama istrinya, Maya Safira Harahap, datang ke rumah ibu Fahrizal di Jalan Tirtosari/Mestika Gang Keluarga No 14, Kelurahan Bantan, Medan Tembung. Mereka ingin menjenguk sang ibu yang baru sembuh dari sakit.
Saat adiknya, Henny Wulandari, membuat minuman di dapur, Fahrizal yang awalnya asyik mengobrol dan sempat memijat ibunya, tiba-tiba menodongkan senjata apinya ke arah sang ibu.
Melihat kejadian itu, Jumingan langsung melarang abang iparnya itu. Fahrizal balik menodongkan senjata apinya ke arah Jumingan. Seketika itu senjata api itu meletus dan mengenai korban.
Melihat kejadian itu Henny lari ke kamar dan menguncinya. Fahrizal sempat mengedor pintu kamar dan menyuruh sang adik membuka pintu. Namun ibunya melarang dan menyuruhnya tetap di kamar.
"Setelah kejadian itu, pelaku membawa ibunya, melapor ke Polrestabes Medan," sambung Paulus.
Fahrizal menyerahkan senjata apinya ke Wakaporestabes Medan. Selanjutnya kasus ini sudah ditangani Subdit III/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut.
"Kita sudah memeriksa saksi berasal dari keluarga pelaku, ibu, istri pelaku dan istri korban (adik pelaku)," jelas Paulus.
Saat ini polisi masih menyelidiki motif Fahrizal melakukan penembakan itu. "Motif dan modusnya masih kami dalami," ujarnya.
Paulus juga meluruskan kabar yang menyatakan Fahrizal merupakan Wakapolres Lombok Tengah. Saat ini dia tidak lagi menduduki jabatan itu. Dia kini bertugas di Polda NTB.
Sebelum bertugas di NTB, Fahrizal menduduki sejumlah jabatan di Polda Sumut. Dia pernah menjabat Kasatreskrim Polres Labuhan Batu, Kasatreskrim Polresta Medan, kemudian menjabat Wakasatreskrim Polrestabes Medan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKompol Anumerta Ulil dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C
Baca Selengkapnyasebanyak 483 personel terkena mutasi jabatan yang terbagi dalam tiga Surat Telegram
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaKorban tewas ditembak oleh rekannya pada Jumat, (22/11) sekira pukul 12.30 Wib dini hari di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan.
Baca Selengkapnya