Polda Sumut telusuri polisi yang pukul dan tendang operator warnet
Merdeka.com - Polda Sumut masih menyelidiki kekerasan yang dilakukan anggota kepolisian terhadap petugas warnet di Medan. Mereka masih mengidentifikasi orang dengan seragam kepolisian yang melakukan kekerasan itu.
"Kejadian dalam rekaman itu masih diselidiki. Kita juga sedang identifikasi siapa sebenarnya oknum Polri yang ada di rekaman tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Kamis (4/8).
Sejumlah informasi sudah masuk terkait kejadian itu. Di antaranya ada yang menyebut bahwa siswa sekolah itu merupakan putra dari petugas kepolisian yang melakukan aksi kekerasan itu. "Tapi kita belum bisa pastikan. Saya dapat infonya dari rekan wartawan. Kita masih selidiki dan mencoba mengidentifikasi," jelas Rina.
-
Siapa anak artis yang jadi Polwan? Muthia Syahra, seorang polwan cantik yang berpangkat Briptu, memiliki latar belakang keluarga yang menarik perhatian publik. Ia adalah anak dari artis senior Yanti Yaseer.
-
Mengapa polisi pakai pasal anak? Polisi akan menggunakan pasal anak dalam kasus ini karena para pelaku masih di bawah umur.
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang ditangkap polisi? Dua pria itu diketahui berinisial MK dan DN.
-
Siapa saja pemain Timnas yang jadi polisi? Ada sembilan nama pemain yang tengah menempuh pendidikan untuk menjadi anggota polisi dan harus meninggalkan klub masing-masing untuk sementara waktu. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengatakan ada tujuh pemain dari U-20 dan dua pemain dari timnas U-22. Dari sembilan pemain itu, Ferarri dan Ananda Raehan dipromosikan ke timnas U-22 tatkala meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.
Seperti diberitakan, seorang polisi terekam kamera pengintai melakukan penganiayaan terhadap operator warung internet (warnet). Tak hanya memukul, petugas tersebut juga menendang. Sedangkan rekannya hanya melihat dan sesekali mencoba melerai.
Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 22 detik, yang diunggah oleh Muhammad Prasetyo Wibowo sekaligus pemilik warnet Bloody di Jl Menteng Raya, Medan, tersebut ke media sosial, Kamis (4/8). Dia menyesalkan tindakan aparat yang main hakim sendiri terhadap anak buahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaSarana dan prasarana dibangun untuk menunjang pendidikan dan kesehatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaTim Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan sehingga kasus ini bisa segera terungkap.
Baca Selengkapnya39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Namun hasilnya belum bisa disampaikan.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaPolisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya