Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polemik daging sapi bikin posisi Mendag terdesak

Polemik daging sapi bikin posisi Mendag terdesak Mendag Rachmat Gobel buka pasar murah. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Sejumlah pedagang daging mogok jualan lantaran keterbatasan dan mahalnya stok daging sapi. Hal itu diduga akibat pembatasan impor daging sapi yang diterapkan oleh pemerintah.

Namun pemerintah menilai keterbatasan dan mahalnya stok daging sapi di kalangan pedagang lantaran adanya oknum importir nakal. Para importir itu dituding sengaja menahan pasokan dengan cara tidak melempar stok daging sapi ke pasar.

"Jadi semestinya stok yang ada di feedloter (penggemukan sapi) itu dilepas, karena ditahan sehingga harganya naik. Siapa yang menahan, kita saat ini sedang mencari tahu. Karena di feedloter stoknya cukup," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/8).

Rachmat menegaskan akan menindak importir nakal tersebut. Dia mengaku tidak segan mempidanakan importir nakal yang kedapatan sengaja menahan pasokan daging sapi yang seharusnya dilempar ke pasar.

"Jika ada feedloter yang bermain maka saya akan pidana mereka. Untuk menjaga agar pedagang tidak ada masalah," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak pemerintah melakukan investigasi penyebab melonjaknya harga daging sapi yang membuat para penjual mogok. Fahri melihat kesalahan tata kelola daging sapi ada di Kementerian Perdagangan bukan di Kementerian Pertanian.

Sebab, menurut dia, Kementan telah berhasil meningkatkan produksi sapi lokal, tetapi tak memenuhi kebutuhan dalam negeri. Wasekjen PKS ini meminta Kementerian Perdagangan untuk meninjau kembali kebijakannya menutup keran impor sapi karena kebutuhan daging sapi tak bisa dipenuhi oleh peternak lokal.

"Pemerintah investigasi, terutama Mendag karena beri izin itu Mendag, bukan menteri pertanian karena mereka cuma produksi dan selama ini sukses kok produksi," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/8).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhirnya bakal kembali membuka izin importasi sapi. Perusahaan Umum Badan Urusan logistik (Perum Bulog) selaku perusahaan pelat merah ditunjuk Kemendag untuk menjadi operatornya.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku pihaknya siap merealisasikan impor 50.000 ekor sapi pada bulan ini.

"Tadi kan belum disebutkan oleh beliau (Mendag-Rachmat Gobel). Meskipun saya perkirakan (impor sapi) sekitar 50.000 ekor. Memang bertahap," ujar Djarot di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/8).

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal

Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik

Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi
Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi

Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Geger! DPR Bongkar Impor Daging Ilegal dari Malaysia, Bikin Petani & Peternak Nangis
VIDEO: Geger! DPR Bongkar Impor Daging Ilegal dari Malaysia, Bikin Petani & Peternak Nangis

Daniel juga menyoroti sikap pemerintah yang belakangan semakin suka impor.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Kondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.

Baca Selengkapnya
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali

Pada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing

Baca Selengkapnya
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor

Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya