Polemik pembangunan pabrik semen, Ganjar undang sedulur Sikep
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengundang 20 warga perwakilan Sedulur Sikep yang memiliki ajaran disebut sebagai ajaran Samin Suryosentiko di Kantor Pemprov, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ganjar menanyakan soal penolakan sedulur Sikep atas rencana pembangunan pabrik semen PT. Semen Indonesia (Tbk).
"Kulo ndeleng (saya lihat) video Samin lawan (vs) Semen. Nopo leres onten cerios niku (apa betul ada cerita itu)? Saya tanya sama mas Gun (Gunretno), mas Gun rodo bingung jawab," ungkap Ganjar Pranowo membuka dialog saat bertemu warga Samin di Ruang Pertemuan, Lantai Dasar, Pemprov Jateng Kamis (15/12).
Ganjar sengaja mengundang mereka ingin mengetahui sikap masyarakat Samin atas rencana pembangunan pabrik semen. Termasuk mencoba memahami ajaran yang dianut masyarakat Samin itu sendiri. "Kalau ada urusan ada urusan apa? Nilia-nilaine tiang Samin niku pripun (apa nilai-nilai yang dimiliki masyarakat Samin sesungguhnya)?" tanya Ganjar.
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Siapa yang Sedulur Sikep tolak? Dalam hal ini, Gunretno mengatakan bahwa Sedulur Sikep menolak Ganjar Pranowo sebagai mantan Gubernur Jateng.
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Simak berita Ganjar Pranowo selengkapnya di Liputan6.com
Budi Santoso, tokoh Sedulur Sikep asal Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus mengungkapkan, komunitas Sedulur Sikep tidak semuanya menolak pabrik semen. Dia justru menuding Gunretno menyimpang dari ajaran Samin Surosentiko. Sedulur Sikep yang datang berasal dari Pati, Blora, Kudus, dan Bojonegoro. Tidak ada perwakilan dari Rembang karena memang tidak ada komunitas Sikep yang bertempat tinggal di Rembang.
"Niki perwakilan saking Blora, Pati, Bojonegoro kepengin ketemu Pak Gubernur. Nek Rembang sak ngertiku lan dulur-dulur kok ora ono wong Sikep (Ini perwakilan dari Blora, Pati, Bojonegoro, Kudus kepengen bertemu pak Gubernur. Kalau Rembang setahuku dan teman-teman kok tidak ada orang Sikep),"
Budi mengklaim Sedulur Sikep tidak pernah mengeluarkan pernyataan menolak Semen. Ajaran Samin Surosentiko melarang pengikutnya bersikap bermusuhan dengan siapapun. Samin juga tidak mengenal demo atau menyuarakan pendapat di muka umum.
"Ojo nyuoro, dengki, srei, dahpen, kemiren, panesten lan sak teruse. Nyuoro mawon ora entuk, nopo meneh demo. Sikep mboten menolak, mboten mendukung Pabrik Semen. Netral (Jangan bersuara, iri, dengki, bermusuhan dan seterusnya. Bersuara saja tidak boleh, apalagi demo. Sikep tidak menolak, tidak mendukung pabrik semen)," tegas Budi.
Sutoyo, salah satu tokoh Sikep dari Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati menyampaikan bahwa Gunretno masih saudara dekatnya. Dia mengaku beberapa kali diajak demo oleh Gunretno, tapi tidak pernah mau.
"Tak welingke ajaran, ojo yo le, ora usah koyo ngono. Tapi tetep mangkat nggih pripun. Nggih wonten dulur liyane sing mangkat numpak truk kula nate pirsa. Niku sing ora ngerti ajaran, ngertine disanguni Gunretno trus gelem mangkat (Saya ingatkan dengan ajaran, jangan, tidak usah begitu. Namun tetap berangkat. Bagaimana lagi? Saya lihat ada juga yang berangkat. Naik truk. Tapi dia tidak ngerti ajaran kita. Tahunya diberi uang saku Gunretno terus berangkat),” katanya.
Tokoh Sikep asal Blora, Poso mengatakan, kepercayaan Samin tidak mengajarkan permusuhan. Semua bersaudara, baik manusia dan seisi alam semesta. Kalau alam mau diberdayakan dengan dibangun pabrik semen, sedulur Sikep cuma bisa berharap memberi manfaat bagi masyarakat.
"Semen nggih mboten menopo. Mboten ditolak. Nek mangkeh kok pabrik nyengsarakke alam lan menungsa, mangkeh dibales dewe karo alam. Entuk bendhune alam. Sami kados Gunretno, nek dulur niku kok ngaku-ngaku Sikep tapi mboten manut ajaran Sikep, kula nggih mboten saged menopo-menopo, mboten saged maringi sanksi, dulur tetep dulur, karep niku dewe-dewe (Semen ya tidak apa-apa. Tidak ditolak. Kalau nanti pabrik menyengsarakan alam dan manusia ya nanti dibalas sendiri oleh alam. Dapat hukuman alam. Sama seperti Gunretno, kalau saudara ini mengaku-ngaku Sikep tapi tidak menurut ajaran Sikep, saya ya tidak bisa apa-apa. Tidak bisa memberi sanksi, saudara tetap saudara, kalau sikap itu sendiri-sendiri)," katanya.
Usai berdialog dengan masyarakat Sedulur Sikep, Ganjar menegaskan bahwa warga Sedulur Sikep tidak pernah menyatakan sikapnya menerima maupun menolak pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.
"Begitulah cara mereka bersikap. Adil, jujur, tidak mau konfrontasi. Mereka tidak mengurusi semen, netral. Kalau ada (yang menolak) mungkin tetap ada, dan tetap dianggap sedulur," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaGibran sebelumnya tidak diundang Konsolidasi Kepala Daerah Kader PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaGibran juga meminta pendukungnya tidak terpancing emosi meskipun berbeda pilihan politik.
Baca SelengkapnyaBawaslu tidak memberikan sanksi kepada Gibran usai Bagi-Bagi Susu di CFD.
Baca SelengkapnyaGubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku tidak tahu sejumlah ASN Pemprov dan penjabat (Pj) kepala daerah mengikuti konsolidasi DPD PDIP di Semarang.
Baca Selengkapnya