Polemik rumah dinas TNI selalu berujung ricuh
Merdeka.com - Kodam III/Siliwangi memberi peringatan kepada warga yang menempati puluhan rumah di Komplek Perumahan Angakatan Darat (KPAD), Kota Bandung. Warga diminta tidak menghalang-halangi anggota TNI saat melakukan penertiban terhadap KPAD tersebut.
Polemik terkait penertiban rumah dinas milik TNI bukan kali pertama terjadi. Bahkan, penolakan hingga berujung keributan juga pernah terjadi lantaran warga yang menempati rumah dinas tersebut melakukan penolakan saat diminta mengosongkan rumah itu.
Pengamat militer dari Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi mengatakan dalam hal ini TNI tidak bisa disalahkan sepenuhnya mengingat rumah dinas tersebut merupakan milik TNI. Namun, dia berharap TNI bisa lebih sedikit tenang dan tidak menggunakan cara yang sedikit reaktif.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Bagaimana Jokowi meningkatkan sertifikasi tanah? Presiden Jokowi mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Rakyat tidak perlu lagi mengalami antrian panjang untuk mendapatkan sertifikat tanah.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Buat saya akan baik mempertimbangkan cara yang berbeda. Pertama mempertimbangkan keadilan, kemanusiaan dan reward mereka puluhan tahun menjadi tentara," kata Muradi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (20/7).
Muradi juga menilai tidak hanya TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga seyogyanya turun gunung menyelesaikan polemik ini. Jokowi, kata dia, sudah saatnya meminta Panglima memberi jalan keluar agar persoalan ini tidak berlarut-larut.
Salah satunya, memberi lahan lain untuk membangun rumah dinas TNI yang baru. Sementara, sebagai bentuk penghargaan atas jasa para purnawirawan (purn), baik pihak yang berangkutan (purn) atau keluarga dipersilakan memiliki rumah dinas tersebut dengan catatan ada proses jual beli.
"Presiden harus memainkan peran ini meminta panglima memberi alternatif lahan baru. Kedua proses jual beli. Dalam prosesnya ada pihak ketiga dan koperasi TNI menentukan harga," ujar dia.
Meski ada proses jual beli, menurut dia, sebagai bentuk penghormatan atas jasa para purnawirawan, TNI tidak perlu mematok harga tinggi. "Kalau pun membayar ya bayar fee aja ibaratnya," ucapnya.
Muradi menilai, bila kondisi ini terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan bakal membuat situasi semakin buruk. Selain adanya kericuhan, para purn TNI pun nantinya merasa tidak dihargai negara.
"Kalau enggak ini akan menjadi peristiwa buruk, karena TNI sebagai abdi negara tidak dihargai. Ketika tentara berpikir saya sudah mengabdi kepada negara tapi tidak dihargai," tandas Muradi.
Selain di Kota Bandung, polemik rumah dinas TNI juga pernah terjadi di Jalan Buntu Torpedo, Kelurahan Pisang Utara, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar pada Kamis 3 Desember 2015 silam. Bahkan, proses penertiban rumah dinas ini berujung ricuh. Warga yang menolak meninggalkan rumah dinas itu melawan saat ditertibkan.
Massa yang terdiri dari veteran TNI, purnawirawan, warakawuri dan putra putrinya kocar kacir saat petugas menyemprotkan air dan menembak gas air mata. Namun, saat gas air mata hilang tersapu angin, para demonstran kembali melakukan penolakan. Bahkan sebagian warga melempar batu ke arah petugas. Namun perlawanan mereka tetap gagal.
Surat eksekusi akhirnya dibacakan oleh Ambo Adi, juru sita PN Makassar sekira pukul 11.55 Wita. Seorang putra purnawirawan bernama Herman Tandek yang juga sekretaris Forum Koordinasi Penghuni Rumah Negara (FKPRN) Sulsel diamankan polisi.
Satu persatu barang milik warga dari dua rumah yang dieksekusi dikeluarkan oleh tim eksekutor. Keluarga veteran tak berdaya menyaksikan proses eksekusi itu. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai acara, Presiden Jokowi kepada awak media menyampaikan pesannya kepada TNI.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar segera menyelesaikan masalah tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN pada Kamis, 12 September 2024 kemarin.
Baca Selengkapnyaokowi mengaku beruntung memiliki menteri mantan panglima TNI yakni Hadi Tjahjanto
Baca SelengkapnyaJuri menambahkan, kabar tak benar itu hanya menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaSembari bercanda, Jokowi mengaku beruntung memiliki menteri mantan panglima TNI yakni Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi menghubungi Kapolri Listyo Sigit melalui sambungan telepon saat tengah malam dengan penuh keheranan
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaMenurut dia, politik adu domba tersebut sudah usang dan tidak disukai oleh masyarakat kita.
Baca Selengkapnya