Polemik utang IMF, gara-gara Jokowi kurang paham baca data
Merdeka.com - Polemik hutang Dana Moneter Internasional (IMF) antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden RI Joko Widodo masih memanas. Sebab SBY gerah atas peryataan Jokowi mengenai Indonesia belum bisa terlepas dari IMF, telah memberikan tanggapan bahwa utang tersebut telah dilunasi pada tahun 2006 lalu.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) M Misbakhun menyatakan polemik ini hanya sekedar kekurangpahaman dalam membaca data Special Drawing Right (SDR). Menurutnya, data ini memang sulit dimengerti oleh setiap orang.
"Kalau menurut saya ini hanya masalah kekurangpahaman dalam membaca data soal SDR (special drawing right) yang menjadi standar acuan oleh IMF. Dimana tidak semua orang mengerti dan paham soal hal tersebut sehingga ketika ada komitmen soal tersebut dianggap sebagai utang," jelas Misbakhun ketika dihubungi, Rabu (29/4).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
Oleh karena itu, Menteri Keuangan sebagai yang bertanggung jawab soal hubungan dengan lembaga seperti IMF dianggap sudah meluruskan permasalahan ini dengan baik. Menurutnya, penjelasan dari Menkeu sudah
cukup menjadi bahan informasi kepada ublik mengenai posisi Indonesia terhadap IMF terkait apa yang dimaksud sebagai utang tersebut.
"Sudah cukup bagus dan memadai apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan. Tidak perlu pernyataan presiden lagi untuk menjelaskan hal tersebut karena jawaban Menteri Keuangan sudah cukup jelas dan tuntas,"tutup Misbakhun.
Kemarin, menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sudah menegaskan Indonesia tak punya utang lagi pada IMF. Yang ada hanyalah dana siaga, yang bukan utang.
"Pemerintah Indonesia tidak utang ke IMF. Itu dari Bank Indonesia sebesar USD 2,79 miliar dalam rangka pengelolaan devisa, jadi bukan utang yang harus dibayar," ujar Menkeu Bambang saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (28/4).
Menteri Bambang menjelaskan bahwa dana siaga sebesar USD 2,79 miliar sebagai imbalan karena menjadi keanggotaan IMF dan bisa ditarik sewaktu-waktu jika membutuhkan. Hingga saat ini, lanjut Menteri Bambang, bank sentral tidak pernah menarik dana siaga tersebut sehingga tidak menjadi utang untuk Indonesia. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam catatan Menteri Keuangan (Menkeu) posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jokowi sempat menanyakan terkiat masalah PKB dan PBNU.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, tingkat Inflasi di Turki menyentuh angka 75 persen pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaMegawati kembali menyebut nama Presiden Jokowi. Momen itu terjadi saat dia berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca Selengkapnya