Polemik video kampanye Ahok-Djarot
Merdeka.com - Video kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menjadi polemik. Awal video itu muncul lewat akun media sosial pasangan Ahok-Djarot yang memposting.
Video itu diberi judul #BeragamItuBasukiDjarot, diunggah di akun twitter milik Ahok sejak 8 April 2017. Video itu pun menjadi viral lantaran di detik ke 0.08 dari video itu sepertinya mengangkat tema tentang kerusuhan, menampilkan ada sekelompok pemuda berpeci hitam berbaju putih lengkap dengan selempang kain, sedang berteriak-teriak.
Sementara itu, latar di belakang kelompok pemuda itu tertulis huruf besar dengan tulisan, Ganyang China. Berawal dari situlah, video tersebut menuai banyak komentar para netizen. Mereka berpendapat bahwa, video itu seolah menempatkan umat Islam yang direpresentasikan dari kelompok pemuda itu sebagai pelaku kerusuhan, atau pembenci China.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Apa yang terjadi pada video viral itu? Sebuah video memperlihatkan seorang penumpang ojol berbadan besar yang kekecilan memakai helm.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
"Video itu memberikan satu message (pesan) kurang baik. Karena jelas di situ menyebarkan satu persepsi seolah-olah di Jakarta dan juga masyarakat muslim itu penuh kekerasan, apalagi di situ ada tulisan 'Ganyang China' dan lain-lain," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kawasan Parlemen Senayan.
Penyebaran video ini, kata Fadli, termasuk kampanye tidak baik. Adanya video tersebut juga, semakin memperjelas bahwa selama ini melakukan sikap rasis adalah kubu Ahok-Djarot.
"Ini kampanye yang rasis, jadi kalau sekarang atau selama ini ada tuduhan-tuduhan rasis. Sebenarnya siapa yang rasis? Jelas di situ menurut saya saudara Ahok itu yang rasis. Dengan menyebarkan video-video seperti ini. Ini jelas sangat menyinggung perasaan umat beragama juga," ujarnya.
Dia juga menganggap video kampanye Ahok-Djarot dapat memecah belah masyarakat Indonesia dan perlu dilakukan tindakan. "Menurut saya memecah belah video ini, saya kira sangat berbahaya, dan harus ada tindakan," tuturnya.
Dia menganggap kampanye dengan konten video semacam itu tidak sesuai dengan aturan. "Ya mestinya juga dilaporkan kepada pihak kepolisian, dan juga KPI bisa menilai kampanye atau video yang semacam itu kan jelas tidak sesuai dengan aturan yang ada," ucap Fadli.
Sementara itu, anggota tim pemenangan Basuki-Djarot bidang data dan informasi Eva Kusuma Sundari mengatakan, video kampanye berdurasi dua menit sengaja menampilkan dampak negatif isu SARA. Idenya bermula dari pengalaman mereka sepanjang Pilkada DKI Jakata 2017 berlangsung.
Dia menegaskan, isu SARA yang banyak dimainkan membuat warga enggan memberikan suaranya pada saat pencoblosan, 19 April 2017 mendatang. Eva melanjutkan, hal ini sangat bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila.
"Pendukung Paslon terima getahnya, diusir dari kontrakan dan diputus listriknya. Intinya Badja (Basuki-Djarot) ingin mengembalikan bahwa identitas bangsa paripurna perlu dijaga, yaitu sumpah pemuda," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, video kampanye tersebut hanya menggambarkan kondisi Jakarta. Bahkan melalui video tersebut ingin memastikan akan menjadikan ibukota sebagai rumah bagi setiap warganya.
Eva mengungkapkan, penayangan video kampanye itu telah melalui proses konsultasi dengan para ahli iklan, aktivis HAM, dan aktivis perempuan. Dalam masa konsultasi tersebut, tidak ada tanggapan negatif dari video kampanye tersebut.
"Jadi video itu cerminan realitas, jangan diframe sebagai propaganda. Realitas itu bukan rekayasa, ada fakta-fakta di sekitar kita. Jakarta akan jadi miniatur Indonesia yang berbhineka tunggal ika berlandaskan Pancasila," tutupnya.
Selain itu, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menganggap tidak ada masalah dengan video kampanye mereka. Djarot menjelaskan niat membuat video tersebut agar kejadian 1997-1998 silam, tidak terulang.
Sepanjang Pilkada DKI Jakarta 2017 banyak sekali isu SARA. Sehingga, dia mengharapkan, kejadian kerusuhan pada 1997-1998 tidak terjadi karena meninggalkan trauma di warga Indonesia.
"Saya sudah nonton dan itu benar dan itu (yang ada di video) terjadi kok, kita inget tahun 97-98 itu saya pikir itu tujuannya saya pikir untuk menunjukkan jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti itu," katanya.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, pesan lain yang ingin disampaikan video tersebut adalah plurarisme Jakarta. Di mana warga yang tinggal di ibukota bukan hanya terdiri atas satu suku, agama, ras dan antargolongan.
"Supaya kita sadar betul agar Jakarta dan Indonesia itu adalah Bhinneka, plural. Itu satu fakta, satu kenyataan. Maka mari kita rawat Bhinneka itu dengan baik," jelasnya.
Video itu menurut Djarot lebih berisi harapan Jakarta yang plural dan mengedepankan bhinneka tunggal ika. Sementara untuk pidato Djarot pada video tersebut direkam ketika dirinya dan tim melakukan kampanye akbar di Parkir Timur Senayan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video seorang pengendara mobil jenis HRV cekcok dengan pemobil lain.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaAda aksi dari seorang pria yang tirukan Mayor Teddy saat membopong wanita pingsan.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaTampak dalam video, sejumlah siswa sedang berada di dalam ruangan toilet.
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca Selengkapnya