Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polemik video kampanye Ahok-Djarot

Polemik video kampanye Ahok-Djarot Kampanye ahok djarot. ©2017 youtube

Merdeka.com - Video kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menjadi polemik. Awal video itu muncul lewat akun media sosial pasangan Ahok-Djarot yang memposting.

Video itu diberi judul #BeragamItuBasukiDjarot, diunggah di akun twitter milik Ahok sejak 8 April 2017. Video itu pun menjadi viral lantaran di detik ke 0.08 dari video itu sepertinya mengangkat tema tentang kerusuhan, menampilkan ada sekelompok pemuda berpeci hitam berbaju putih lengkap dengan selempang kain, sedang berteriak-teriak.

Sementara itu, latar di belakang kelompok pemuda itu tertulis huruf besar dengan tulisan, Ganyang China. Berawal dari situlah, video tersebut menuai banyak komentar para netizen. Mereka berpendapat bahwa, video itu seolah menempatkan umat Islam yang direpresentasikan dari kelompok pemuda itu sebagai pelaku kerusuhan, atau pembenci China.

Orang lain juga bertanya?

"Video itu memberikan satu message (pesan) kurang baik. Karena jelas di situ menyebarkan satu persepsi seolah-olah di Jakarta dan juga masyarakat muslim itu penuh kekerasan, apalagi di situ ada tulisan 'Ganyang China' dan lain-lain," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kawasan Parlemen Senayan.

Penyebaran video ini, kata Fadli, termasuk kampanye tidak baik. Adanya video tersebut juga, semakin memperjelas bahwa selama ini melakukan sikap rasis adalah kubu Ahok-Djarot.

"Ini kampanye yang rasis, jadi kalau sekarang atau selama ini ada tuduhan-tuduhan rasis. Sebenarnya siapa yang rasis? Jelas di situ menurut saya saudara Ahok itu yang rasis. Dengan menyebarkan video-video seperti ini. Ini jelas sangat menyinggung perasaan umat beragama juga," ujarnya.

Dia juga menganggap video kampanye Ahok-Djarot dapat memecah belah masyarakat Indonesia dan perlu dilakukan tindakan. "Menurut saya memecah belah video ini, saya kira sangat berbahaya, dan harus ada tindakan," tuturnya.

Dia menganggap kampanye dengan konten video semacam itu tidak sesuai dengan aturan. "Ya mestinya juga dilaporkan kepada pihak kepolisian, dan juga KPI bisa menilai kampanye atau video yang semacam itu kan jelas tidak sesuai dengan aturan yang ada," ucap Fadli.

Sementara itu, anggota tim pemenangan Basuki-Djarot bidang data dan informasi Eva Kusuma Sundari mengatakan, video kampanye berdurasi dua menit sengaja menampilkan dampak negatif isu SARA. Idenya bermula dari pengalaman mereka sepanjang Pilkada DKI Jakata 2017 berlangsung.

Dia menegaskan, isu SARA yang banyak dimainkan membuat warga enggan memberikan suaranya pada saat pencoblosan, 19 April 2017 mendatang. Eva melanjutkan, hal ini sangat bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila.

"Pendukung Paslon terima getahnya, diusir dari kontrakan dan diputus listriknya. Intinya Badja (Basuki-Djarot) ingin mengembalikan bahwa identitas bangsa paripurna perlu dijaga, yaitu sumpah pemuda," katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, video kampanye tersebut hanya menggambarkan kondisi Jakarta. Bahkan melalui video tersebut ingin memastikan akan menjadikan ibukota sebagai rumah bagi setiap warganya.

Eva mengungkapkan, penayangan video kampanye itu telah melalui proses konsultasi dengan para ahli iklan, aktivis HAM, dan aktivis perempuan. Dalam masa konsultasi tersebut, tidak ada tanggapan negatif dari video kampanye tersebut.

"Jadi video itu cerminan realitas, jangan diframe sebagai propaganda. Realitas itu bukan rekayasa, ada fakta-fakta di sekitar kita. Jakarta akan jadi miniatur Indonesia yang berbhineka tunggal ika berlandaskan Pancasila," tutupnya.

Selain itu, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menganggap tidak ada masalah dengan video kampanye mereka. Djarot menjelaskan niat membuat video tersebut agar kejadian 1997-1998 silam, tidak terulang.

Sepanjang Pilkada DKI Jakarta 2017 banyak sekali isu SARA. Sehingga, dia mengharapkan, kejadian kerusuhan pada 1997-1998 tidak terjadi karena meninggalkan trauma di warga Indonesia.

"Saya sudah nonton dan itu benar dan itu (yang ada di video) terjadi kok, kita inget tahun 97-98 itu saya pikir itu tujuannya saya pikir untuk menunjukkan jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti itu," katanya.

Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, pesan lain yang ingin disampaikan video tersebut adalah plurarisme Jakarta. Di mana warga yang tinggal di ibukota bukan hanya terdiri atas satu suku, agama, ras dan antargolongan.

"Supaya kita sadar betul agar Jakarta dan Indonesia itu adalah Bhinneka, plural. Itu satu fakta, satu kenyataan. Maka mari kita rawat Bhinneka itu dengan baik," jelasnya.

Video itu menurut Djarot lebih berisi harapan Jakarta yang plural dan mengedepankan bhinneka tunggal ika. Sementara untuk pidato Djarot pada video tersebut direkam ketika dirinya dan tim melakukan kampanye akbar di Parkir Timur Senayan.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Viral Pemobil Arogan Lawan Arah, Sok Jago Ngaku Ketua Ormas Akhirnya Keok
VIDEO: Viral Pemobil Arogan Lawan Arah, Sok Jago Ngaku Ketua Ormas Akhirnya Keok

Viral video seorang pengendara mobil jenis HRV cekcok dengan pemobil lain.

Baca Selengkapnya
Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab
Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab

Mirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Orang Berbaju Ormas Mengamuk di Puskesmas Kabupaten Bogor
Sekelompok Orang Berbaju Ormas Mengamuk di Puskesmas Kabupaten Bogor

Polres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'

Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Pelajar Ancam Sekuriti Pakai Celurit di Jakbar, Sembunyi Ditangkap Polisi
VIDEO: Kronologi Pelajar Ancam Sekuriti Pakai Celurit di Jakbar, Sembunyi Ditangkap Polisi

Salah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.

Baca Selengkapnya
Viral Penyerangan Brutal Sekolompok Orang di Sumbar, Begini Penjelasan Polisi
Viral Penyerangan Brutal Sekolompok Orang di Sumbar, Begini Penjelasan Polisi

Berdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.

Baca Selengkapnya
Aksi Pria Serba Hitam Tirukan Mayor TNI Teddy Bopong Wanita Pingsan, Lucu Bawa Senjata Mainan
Aksi Pria Serba Hitam Tirukan Mayor TNI Teddy Bopong Wanita Pingsan, Lucu Bawa Senjata Mainan

Ada aksi dari seorang pria yang tirukan Mayor Teddy saat membopong wanita pingsan.

Baca Selengkapnya
Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi
Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi

Kekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Viral Video Demo di Kantor DPRD Kota Cirebon Tuntut Keadilan untuk Pegi Setiawan
CEK FAKTA: Viral Video Demo di Kantor DPRD Kota Cirebon Tuntut Keadilan untuk Pegi Setiawan

Para pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Aksi Siswa SMA Depok Bully Pelajar Lain di Toilet, Korban Dibuat Tak Berkutik
VIDEO: Viral Aksi Siswa SMA Depok Bully Pelajar Lain di Toilet, Korban Dibuat Tak Berkutik

Tampak dalam video, sejumlah siswa sedang berada di dalam ruangan toilet.

Baca Selengkapnya
Viral Mahasiswa Katolik Unpam Digeruduk saat Ibadah, Anggota DPR Minta Polisi Tangkap Perusak Toleransi
Viral Mahasiswa Katolik Unpam Digeruduk saat Ibadah, Anggota DPR Minta Polisi Tangkap Perusak Toleransi

Video keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.

Baca Selengkapnya
Demo Depan DPR Makin Panas, Massa Bakar Baliho Wajah Jokowi
Demo Depan DPR Makin Panas, Massa Bakar Baliho Wajah Jokowi

Massa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024

Baca Selengkapnya