Polisi akan Tes DNA untuk Ungkap Identitas Mayat Perempuan di Ponorogo
Merdeka.com - Polisi berencana melakukan tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) atau tes genetika untuk menguak identitas mayat perempuan di bawah jembatan Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Mayat perempuan itu diduga korban pembunuhan.
Rencana melakukan tes DNA ini seiring dengan adanya klaim warga yang mengaku telah kehilangan saudara perempuannya ke Polres Ponorogo. Warga tersebut atas nama Tabrani (44), Jalan Kalimantan, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo.
Dia mengaku kehilangan adik sepupu perempuan selama 2 hari terakhir. Adik sepupunya itu diketahui bernama Hervina Rahma Sari (19) yang diklaim memiliki ciri-ciri sama dengan mayat perempuan yang ditemukan oleh polisi.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Setelah pemberitaan penemuan jasad tanpa identitas memang ada warga yang kroscek ke Polres. Orang tersebut bilang jika ciri-ciri keluarga yang hilang sama. Termasuk umur, karena hasil visum kemarin identifikasinya jasad berusia sekitar 18-19-an tahun," kata Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, Kamis (25/7).
Radiant mengatakan, pihaknya tidak mau gegabah meskipun ada laporan warga yang merasakan kehilangan. Oleh karenanya, dia menyebut harus dilakukan tes DNA terlebih dahulu untuk mencocokkan genetika keluarganya.
"Jika memang benar, korban adalah keluarganya, maka harus ada tes DNA terlebih dahulu," katanya.
Sebelumnya, seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas di bawah jembatan di perbatasan Ponorogo-Magetan, Selasa (23/7). Wanita tersebut diduga sebagai korban pembunuhan, lantaran ditemukan sejumlah luka dan bekas jeratan ditubuhnya.
Penemuan mayat wanita tanpa identitas tersebut terjadi di wilayah Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Saat ditemukan, wanita tanpa identitas itu memiliki ciri berkulit putih langsat dan berusia sekitar 19 tahun. Wanita tersebut ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tengkurap di bawah jembatan.
Polisi hingga kini masih melakukan proses identifikasi terhadap mayat perempuan tanpa identitas tersebut. Sebab, hasil visum sementara, selain ditemukan sejumlah luka, korban juga diketahui tengah hamil enam bulan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita muda ditemukan tewas di sebuah rumah kos di Gang H Daud, Sukmajaya, Depok.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi belum berani membenarkan bila korban diduga diperkosa sebelum dibunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa lima saksi. Korban perempuan tersebut diduga diperkosa lalu dibunuh.
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaTerduga berinisial HH, merupakan kerabat dekat korban yang jasadnya dibuang di tengah jalan dalam gulungan kasur.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaProses autopsi jasad Ramlah sudah selesai dilakukan. Polisi menyatakan korban meninggal dunia akibat hantaman benda tumpul.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan dalam karung di Desa Bululasar, Kecamatan Pagu, Kediri diidetifikasi sebagai DL (20), warga Desa Bagle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri,
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca Selengkapnya