Polisi: Aktivis Lingkungan Golfrid Siregar Korban Lakalantas
Merdeka.com - Polisi akhirnya memberi keterangan resmi mengenai hasil penyelidikan kasus kematian aktivis Walhi, Golfrid Siregar (34). Pengacara itu diduga meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Dugaan keras karena lakalantas tunggal. Kemudian bahwa barang-barang yang bersangkutan ini diambil, kebetulan ada 3 orang pelaku pencurian yang sudah kita tangkap. Sementara ini ya," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Jumat (11/10).
Agus menyatakan pihaknya sudah membentuk tim khusus menyelidiki kasus itu setelah muncul spekulasi dan dugaan bahwa Golfrid merupakan korban tindak pidana. Mereka melakukan penyelidikan komprehensif terhadap dugaan yang ada dengan cara mengumpulkan fakta-fakta dan informasi dari para saksi.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Dari penyelidikan itu, polisi justru mengungkap kasus pencurian yang dilakukan 5 orang penolong yang membawa Golfrid ke rumah sakit. Tiga di antaranya sudah ditangkap. "Sementara ini dugaan pencurian terhadap barang milik korban. Alibinya, menolong ke rumah sakit, karena tasnya tertinggal, enggak tahu mau dititip ke mana, dibawa dan berhasil kami sita kembali," sebut Agus.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian menambahkan, sekurangnya 16 saksi yang dimintai keterangan dalam penyelidikan kematian Golfrid. Mereka terdiri dari 8 saksi sebelum penemuan tubuhnya, istri, paman dan teman minumnya.
Kronologi Kecelakaan
Dari keterangan para saksi ini diperoleh rangkaian peristiwa sejak korban belum ditemukan tak berdaya hingga meninggal dunia. Awalnya Golfrid pamit kepada istrinya pada Rabu (2/10) pukul 17.00 WIB. Dia kemudian bertemu bapatua (paman)-nya dan singgah warung minuman di Jalan Bajak 1.
Golfrid berada di Jalan Bajak 1 hingga sekitar pukul 23.50 Wib. Dia lalu meninggalkan kediaman pamannya dalam kondisi hujan. "(Korban) ditemukan di Underpass (Titi Kuning) antara 00.15 - 00.30 WIb jadi ada jeda waktu 30 menit- 45 menit. Waktu itu kondisi hujan. Kondisi jalan basah. Dari beberapa saksi waktu dia meninggalkan rumah pamannya, kondisi helm tidak dikenakan dengan benar. Sekedar dipasang setengah," jelas Andi Rian.
Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui bahwa helm tidak melekat pada Golfrid. Di lengan kirinya didapati memar yang diduga tertekan helm yang digantungkan di tangan.
Andi Rian juga mengatakan, saksi perawat yang menerima dan membersihkan Golfrid di rumah sakit, mengaku mencium bau alkohol ketika itu. Saksi lain juga mengaku meminum minuman keras bersama Golfrid.
"Ada dua teman minum korban. Minumnya itu antara 22.30-23.00 Wib. Hasil uji cairan lambung ada cairan alkohol. Tidak ada racun tidak ada narkoba," sambung Andi Rian.
Kondisi Golfrid saat Dibawa ke Rumah Sakit
Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihartini melanjutkan, Golfrid awalnya ditangani Unit Lantas Polsek Delitua. Informasi yang mereka dapat di RSU Mitra Sejati, korban mengalami luka pada mulut dan telinga. Hidungnya mengeluarkan darah.
"Lebam pipi sebelah kanan, dan juga mata sebelah kanan. Ada goresan di jari kaki luka lecet di sebelah kanan. Di siku kiri ada luka lebam," sambung Juliani.
Karena ruang ICU RSU Mitra Sejati penuh, korban yang tidak sadarkan diri langsung dibawa ke IGD RSUP H Adam Malik. Nomor pelat sepeda motornya diperiksa, sehingga diketahui identitas Golfrid. Istrinya pun dihubungi.
Dalam perkembangan kasus ini polisi kemudian memintai keterangan saksi Ramli dan juga istrinya. Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi Golfrid ditemukan.
Ramli dan istrinya mengaku mendengar suara ribut di luar. Keduanya kemudian keluar rumah dan menyeberang ke underpass. Di sana mereka melihat seseorang tergeletak.
"Waktu itu, Pak Ramli menuju ke lokasi korban jatuh. Pipi kanan ke aspal, di dekatnya ada sepeda motor. Keterangannya juga dikuatkan dengan (saksi yang naik) becak, yang (kemudian) mengantarkan korban," sambung Juliani.
Sementara kendaraan Honda CBR 150 milik Golfrid juga mengalami kerusakan. Lampu sein dan kaca spion kanan patah, stang kanan dan bagian bawah sepeda motor tergores. Pijakan rem belakang juga bengkok. Ditemukan pula bekas gesekan pada knalpot .
Posisi Golfrid saat ditemukan ada di kanan jalan. Dia diketahui bergerak dari arah Jalan STM ke Underpass Titi Kuning. "Kami mengukur shock yang sebelah kanan, ketinggiannya 28 Cm. Dia kemungkinan merapat ke trotoar. Trotoar itu tingginya 28 Cm. Sepeda motor sisi kanan menghantam trotoar dan korban terjatuh," sebut Juliani.
Ditemukan Alkohol di Lambung Golfrid
Sementara Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan Kombes Pol Wahyu Marsudi mengatakan, mereka menemukan alkohol di lambung Golfrid. "Ini kita periksa tanggal tanggal 9 atau 6 hari berselang setelah kejadian, dan masih terdeteksi adanya alkohol. Jadi dari hasil ini kita analisa bahwa si korban itu mengonsumsi alkohol cukup bisa dikatakan banyak," jelasnya.
Seperti diberitakan, kematian Golfrid kembali diselidiki polisi setelah banyak pihak menyatakan ada kejanggalan dalam peristiwa itu. Pengacara Walhi Sumu ini meninggal dunia RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (6/10) sekitar pukul 15.20 Wib. Dia dirawat di sana sejak Kamis (3/10).
Tubuh Golfrid ditemukan di Underpass Titi Kuning (sebelumnya disebutkan Fly Over Jamin Ginting/Simpang Pos), Rabu (2/10) tengah malam atau Kamis (3/10) dinihari. Dia kemudian dibawa ke RS Mitra Sejati, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
Semula polisi menyatakan Golfrid merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Namun banyak pihak menilai ada kejanggalan dalam peristiwa itu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aan menjelaskan, pengemudi tersebut kelelahan hingga mengantuk.
Baca SelengkapnyaSopir truk tewas usai tertimbun longsor galian C di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Penyebab longsor diselidiki.
Baca SelengkapnyaTabrakan beruntun tersebut melibatkan beberapa kendaraan hingga mengakibatkan rusak parah.
Baca SelengkapnyaKorban yang pada saat itu sedang mengendarai mobil tiba-tiba mengeluhkan sakit pada bagian kakinya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan ini telah ditangani Satlantas Polres Metro Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaAipda Sunandar ditabrak pengendara saat atur lalu lintas. Korban dinyatakan meninggal dunia usai dua hari dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Baca SelengkapnyaKeputusan menaikkan status penyidikan itu setelah polisi menemukan unsur pidana dalam insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaWakapolres Pelabuhan Belawan, Kompol Iwan Kurnianto (50 tahun) meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang menewaskan dokter pendamping haji itu terjadi pada Senin, 15 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPada saat mencoba mendahului truk tersebut ada mobil pikap yang datang dari arah berlawanan.
Baca SelengkapnyaKasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Edy Purwanto menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kecelakaan yang menewaskan pria tanpa kartu identitas itu.
Baca SelengkapnyaPolisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca Selengkapnya