Polisi amankan 2 orang dalam kasus warga bakar pencuri amplifier
Merdeka.com - Polisi berhasil mengamankan dua orang dalam kasus warga main hakim sendiri, membakar pencuri amplifier Muhammad Aljahra alias Zoya (30).
"Ada dua orang yang diamankan. Sedang kita melakukan penyelidikan intensif, nanti kita akan mencari siapa lagi pelaku yang lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika mengunjungi Polresta Depok bersama Kapolda Metro Jaya, Senin (7/8).
Hingga kini polisi masih mendalami kasus tersebut, termasuk memeriksa sejumlah saksi secara intensif dan mengidentifikasi tersangka lain.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Memang untuk yang diduga pelaku sudah mendapatkan saksi-saksi," tutur Argo.
Salah satu saksi mata yang juga pengurus Musala Al-Hidayah, Zainul Arifin menyebutkan bahwa amplifier hilang setelah sejumlah warga usai melaksanakan ibadah salat Ashar. Bahkan, ampli tersebut sempat dipakai untuk adzan Ashar.
"Setelah salat Ashar, saya pulang mengambil mic, karena mau menggelar haul orang tua saya," kata Zainul.
Zainul lalu kembali lagi ke musala untuk mengetes mic terbaru. Sayangnya, ketika mengetes tidak terdengar suara dari pengeras suara atau toa yang berada di atas musala.
"Saya cabut yang lama dan ganti yang baru, saya tes-tes kok ini enggak hidup," kata Zainul.
Karena itu, Zainul mengaku memeriksa ampli yang berada di dalam ruangan samping kiri imam. Zainul terkejut di dalam ruangan itu karena ampli musala sudah tidak ada di tempatnya.
"Saya ngomong sendiri, nah nih ampli ke mana ini, saya kemudian masuk ke dalam rumah karena di dalam banyak orang sedang masak-masak," katanya.
Zainul kemudian menanyakan kepada orang rumah terkait tidak adanya ampli tersebut. Namun, keponakannya menyebut kalau ampli berada di dalam kamar.
"Saya bilang enggak ada, hilang. Ini ada yang ngambil," ujarnya.
Zainul kemudian keluar dan menanyakan kepada anak-anak di luar orang yang terakhir salat Ashar. Menurut dia, orang tersebut membawa sepeda motor warna merah.
"Di belakangnya ada bungkusan tas kresek warna hitam. Anggapan saya ampli sudah hilang yang mengambil pakai motor, jadi sudah ke mana tahu orang yang mengambilnya," katanya.
Selang 20 menit kemudian atau sekitar pukul empat sore lewat, Zainul mendapatkan kabar bahwa pencuri ketahuan. Zainul kemudian diminta melihat untuk memastikan bahwa ampli tersebut benar milik musala.
"Saya lihat barang buktinya. Benar di belakang terminal ada potongan kabel warna biru hitam," katanya.
Zainul tak menyangka pelaku yang tertangkap kemudian dipukuli warga, bahkan dibakar hidup-hidup sampai tewas mengenaskan di lokasi pembakaran yang berjarak sekitar tiga kilometer dari musala atau di sekitar Pasar Muara Bakti.
"Kemudian saya pulang, mendapatkan informasi pelaku dibakar, saya menangis, aturan diamanin aja, kok gitu ya orang-orang," katanya sambil mengusap air mata. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik CCTV Rekam Pembakar Rumah Wartawan di Karo, Pelaku Pakai Selimut dan Sebo
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini petugas memburu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembakar rumah wartawan bernama Sempurna Pasaribu itu sebelumnya ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaAipda AL ditetapkan sebagai tersangka bersama seorang warga inisial AS.
Baca SelengkapnyaKeterangan warga, saat kejadian pelaku ada di lokasi. Namun warga tidak mengira karena saat itu warga sedang memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca SelengkapnyaKapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam mengungkap ada dua eksekutor yang ditangkap polisi
Baca Selengkapnya