Polisi amankan delapan provokator saat aksi dukung Ahok di Yogya
Merdeka.com - Polresta Yogyakarta menahan delapan orang atas dugaan melakukan provokasi saat ribuan massa menggelar aksi solidaritas untuk Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Tugu Yogyakarta, Rabu (10/5) malam. Kedelapan orang yang ditahan berasal dari kelompok lain yang berbeda dan tidak ikut dalam barisan aksi solidaritas untuk Ahok.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Tommy Wibisono menuturkan, delapan orang itu ditangkap petugas di beberapa titik tak jauh dari titik kumpul aksi massa solidaritas untuk Ahok. Kedelapan orang itu diduga melakukan provokasi dengan mengeluarkan teriakan-teriakan.
"Delapan orang kami tangkap. Empat saat aksi masih berlangsung dan empat lagi setelah aksi selesai. Mereka ditangkap karena mengeluarkan teriakan provokatif yang bisa memicu kericuhan," ujar Tommy saat dihubungi, Kamis (11/5).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Setelah diamankan dan digeledah, beberapa orang ternyata membawa benda-benda yang bisa membahayakan. Salah satunya besi pemukul.
"Masih kami lakukan pemeriksaan. Saat ini kedelapan orang itu masih kami amankan di Polresta Yogyakarta. Masih kami dalami dari kelompok mana dan apa tujuan mereka," ungkap Tommy.
Jika dalam pemeriksaan terbukti ada upaya untuk memprovokasi yang bertujuan membuat ricuh suasana saat berlangsungnya aksi di Tugu Yogyakarta, pihaknya akan melakukan proses hukum.
"Kami tidak main-main. Kami menjaga agar Yogyakarta yang kita cintai ini tetap kondusif. Penegakan hukum akan kita lakukan pada semua upaya yang ingin membuat Yogyakarta menjadi tidak aman dan damai," tegas Tommy.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaSempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca Selengkapnya