Polisi amankan pembawa bendera mirip HTI yang Dibakar di Garut
Merdeka.com - Kepolisian akhirnya menemukan pria yang membawa bendera mirip organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) lalu. Bendera tersebut kemudian dibakar anggota Banser dan viral.
"Polda Jabar berhasil mengamankan pembawa bendera HTI di upacara HSN Garut," ujar Direktur Reskrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (25/10).
Namun Umar belum bersedia mengungkapkan identitas pria tersebut. Dia juga tidak menyebutkan di mana lokasi pria tersebut diamankan polisi.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang dilaporkan Atta Halilintar? Laporan tersebut terkait pencemaran nama baik dan kejahatan informasi yang mencantumkan satu akun media sosial TikTok. 'Terlapor nantilah, kalau ini jelas kita cari orangnya, akun tiktoknya kita lihat siapa yang bikin,' ujar AKP Nurma, seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Umar menyebut pihaknya tengah memburu penyusup yang masuk ke acara peringatan HSN di Lapangan Limbangan, Garut. Dia menyebut pembawa bendera mirip HTI itu sebagai penyusup karena panita dan peserta upacara HSN telah sepakat untuk tidak membawa atribut selain bendera merah putih.
Umar mengatakan, upacara yang dipimpin langsung oleh Camat Limbangan itu berlangsung lancar. Namun, di tengah upacara berlangsung, muncul seorang laki-laki menggunakan kopiah dan mengunakan kain berwarna hijau mengibarkan bendera yang identik dengan HTI.
"Sebagai pihak keamanan yakni Banser bersikap. Karena telah diatur dalam tupoksi pada saat rapat awal. Banser kemudian mengamankan orang itu lalu dibawa ke posko," ujarnya.
Selain itu, Banser yang bertindak sebagai keamanan di acara tersebut mengamankan bendera lalu si pemuda tersebut kembali mengukuti upacara.
"Pada saat itu ditanya tidak bawa STNK, KTP atau identitas lainnya sama sekali. Hanya ngaku orang Cibatu. Dan memang bahasanya mengunakan logat Sunda," papar Umar.
Kemudian setelah selesai upacara ada dua orang anggota Banser yang melakukan tindakan pembakaran bendera.
"Tindakan pembakaran tadi dilakukan oleh subyek tanpa adanya niat apapun kecuali yang ia tahu ini bendera HTI," kata Umar.
Karena itu, Umar mengatakan, pihaknya mencari pemuda yang membawa bendera tersebut untuk mengetahui motif yang bersangkutan.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar.
Baca SelengkapnyaJenazah Ditemukan di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdana Kusuma dalam kondisi luka bakar.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi gadungan yang sedang diperiksa oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaKeterangan warga, saat kejadian pelaku ada di lokasi. Namun warga tidak mengira karena saat itu warga sedang memadamkan api.
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berkaitan peristiwa sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaBintara polisi itu membakar baliho Ganjar bersama seorang rekannya berinisial AS. Aksi keduanya, diduga dilakukan dalam kondisi mabuk.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok diteror aksi pembakaran misterius. Pelakunya pemuda tidak dikenal.
Baca Selengkapnya