Polisi amankan penyebar hoax orang gila serang ustaz di Bekasi
Merdeka.com - Masyarakat Bekasi dibuat heboh isu penyerangan seorang ustaz oleh orang gila di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, sejak kemarin. Kabar itu beredar melalui pesan berantai, dan juga viral di media sosial. Polisi memastikan bahwa kabar itu hoax alias bohong.
"Kami tengah memeriksa satu orang penyebar informasi yang membuat masyarakat menjadi gaduh," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma Kumara, Kamis (22/2).
Menurut dia, hasil penyelidikan sementara di lapangan informasi disebar oleh pria berinisial S. Pesan berisi tentang penyerangan seorang ustaz disebar ke grup pesan singkat WhatsApp. Seketika pesan tersebut menyebar karena ada yang menyebarkan lagi.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang menyebarkan informasi penipuan tentang Jusuf Hamka? Informasi yang beredar merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
"Ada yang mengunggah ke media sosial, kesimpulannya bermacam-macam. Ada penyerangan sampai berdarah-darah, ditemukan senjata tajam di dalam tas, bahkan dikait-kaitkan dengan isu sensitif (PKI)," kata dia.
Ia memastikan kabar di media sosial tersebut tidak benar. Pihaknya juga akan menggandeng tim cyber Mabes Polri untuk menelusuri penyebar hoax di media sosial tersebut. Sebab, isu itu dianggap sudah meresahkan masyarakat.
Menurut dia, yang terjadi sebenarnya di lapangan adalah dua orang peminta sumbangan ditangkap oleh santri Ustaz Ridwan Dzakir. Sebab, peminta sumbangan MFW (35) bersama anak buahnya WN (15) mengucapkan kata-kata tidak sopan setelah tak diberi uang.
"Ketika keluar rumah ustaz, ada santri yang mendengar kemudian tersinggung. Hasil penyelidikan dari peminta sumbangan itu ternyata hanya modus penipuan dengan dalih mualaf," katanya.
Masyarakat yang termakan isu penyerangan orang gila kepada ulama mengaitkannya dengan isu PKI lalu menyebarkannya. Alhasil videonya pun viral di media sosial.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaKonten yang disebarkan R dengan narasi pendemo ditusuk aparat adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Bekasi Selatan YRS (23) ditangkap polisi karena diduga menyebarkan pesan bernada provokasi untuk menyerang petugas.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur memastikan Gus Samsudin terancam dijerat UU ITE dengan ancaman penjara di atas 5 tahun
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaSamsudin dijemput paksa karena dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaAksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa ahli agama dan ahli pidana terkait kasus konten boleh tukar pasangan suami istri Gus Samsudin.
Baca SelengkapnyaBenarkah informasi yang menyatakan UAS ditangkap polisi akibat membela korban Rempang? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya