Polisi Amankan Remaja Wanita Pembuat Video Covid-19 Hoaks, Orangtua Minta Maaf
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Nusa Tenggara Timur mengamankan seorang gadis remaja membuat konten video ujaran kebencian, terhadap tenaga medis dan pemerintah tentang penanganan virus Covid-19, Minggu (31/1) petang.
Gadis kelas sembilan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Kupang ini berinisial G. Dua video yang dibuat itu kemudian dengan cepat beredar luas di facebook dan grup-grup WhatsApp warga Kupang.
GSDS diamankan oleh Panit 1 Unit 3 Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Nusa Tenggara Timur di rumahnya, lalu dibawa untuk dimintai keterangan terkait motifnya membuat konten video ujaran kebencian tersebut.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
"Dia mengakui bahwa kedua video tersebut dia sendiri yang buat pada hari ini sekitar pukul 06.30 Wita, di ruangan ADL (Aktivitas Dalling Liffing), UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra dan Karya Wanita, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namun Ia mengaku tidak pernah menyebarkan vidio tersebut," Jelas Kabid Humas Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto.
Menurutnya, motif pelaku membuat video itu karena melihat dalam status WhatsApp temannya terdapat video seorang pasien RSUD Naibonat meninggal dunia diduga terpapar covid-19. Namun dalam ruangan isolasi tersebut terdapat dua orang pasien yang satunya masih hidup.
"Pelaku membuatkan enam video terkait Covid-19, namun yang viral dua video, yaitu video yang mengatakan Covid-19 adalah hoaks. Video kedua yang dibuat yaitu ajakan cegah Covid-19 dengan membakar masker dan membuang handsanitiser serta air cuci tangan. Pelaku mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarluaskan video-video tersebut," ungkap Krisna.
Atas perbuatannya, GSDS dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sementara itu ayah pelaku menyesali perbuatan anaknya. Menurut F, anaknya sudah lama mengalami sakit sehingga ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat, tenaga medis dan pemerintah Nusa Tenggara Timur, yang merasa dirugikan dengan video yang dibuat anaknya itu.
"Awal video itu beredar, saya panggil dia dan tanya karena ini sudah masalah, saya sebagai orangtua beli handphone untuk dia pakai belajar, karena mereka belajar online tapi jadinya seperti ini," tuturnya.
"Saya sangat menyesal sekali dengan perbuatan anak saya ini, saya sebagai orangtua saya minta maaf kepada masyarakat, tenaga medis dan pemerintah Indonesia khusus Nusa Tenggara Timur. Anak saya sakit sudah lama, bapak Kapolda saya minta maaf semoga bisa dipertimbangkan," pinta F.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena merasa sakit hati, pelaku pun akhirnya menyebarkan video oral seks korban dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak di Agam ini kesal karena ditilang hingga membuat video hina Polri.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan identifikasi (profiling) rekaman video viral WNA diduga berbuat mesum di pesisir Pantai Kuta Mandalika.
Baca SelengkapnyaDalam video berdurasi 4:47 detik terlihat seorang anak dalam kondisi bertelanjang dada.
Baca SelengkapnyaGuna mengungkap apakah R sebagai korban, sebagaimana klaim terkait adanya akun Facebook Icha Shakila yang menjadi dalang di balik video pelecehan tersebut.
Baca SelengkapnyaNama TikTokers Popo tengah viral di media sosial lantaran tindakan asusila. Ia pun kini ditangkap pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaSambil merekam, perempuan muda itu acap kali menertawakan wanita karena postur tubuhnya yang gemuk.
Baca SelengkapnyaRebecca berharap penyebar video syurnya dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah ditangkap polisi setelah berusaha kabur ke Tangerang usai melakukan aksi bejatnya
Baca SelengkapnyaDua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSampai dua kali video pelecehan itu dikirim R ke seseorang atas nama Ica demi mendapatkan Rp10 juta.
Baca Selengkapnya