Polisi aniaya petugas warnet di Medan dilaporkan ke Propam
Merdeka.com - Kasus penganiayaan dilakukan polisi terhadap petugas warnet di Medan terekam kamera diproses sesuai hukum. Korban telah melaporkan perbuatan anggota polisi itu ke Seksi Propam Polresta Medan.
"Kami sudah laporkan tadi malam. Aku pun sudah divisum," kata MS alias Fauzan (17), penjaga warnet yang dipukul dan ditendang polisi, saat ditemui, Kamis (4/8).
MS mengingat polisi memukul dan menendangnya. Menurut dia, pelaku adalah Aiptu JMS. Dia merupakan petugas Polsek Medan Area.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
"Dia dan rekannya biasa mengatur lalu lintas di persimpangan di depan warnet ini," ujar MS.
MS mengaku sudah dipertemukan dengan Aiptu JMS di Seksi Propam Polresta Medan.
"Dia minta maaf. Mamaku bilang 'enak saja, coba bawa anak bapak ke sini, biar kupukuli, habis itu aku minta maaf," ujar MS.
Dari pertemuan itu, mereka memang menyatakan berdamai. "Tapi kata mamaku, sidangnya jalan terus," sambung MS.
Seperti diberitakan, seorang polisi terekam kamera pengintai melakukan penganiayaan terhadap operator warung internet (warnet). Tak hanya memukul, polisi itu itu juga menendang. Sedangkan rekannya hanya melihat dan sesekali mencoba melerai.
Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 22 detik, diunggah oleh Muhammad Prasetyo Wibowo, ke media sosial, Kamis (4/8). Dia pemilik warnet Bloody di Jalan Menteng Raya, Medan. Dia menyesalkan tindakan aparat main hakim sendiri terhadap anak buahnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan mengungkapkan bahwa telah menerima laporan dari Kapolri Listyo Sigit dan Kapolda atas kasus polisi tembak
Baca SelengkapnyaKeterlilbatan ahli kejiwaan karena ada indikasi polisi NJP mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaGidion pun belum merinci lebih lanjut terkait kematian Budianto yang diduga dianiaya oleh anggotanya di dalam tahanan.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan bertindak tegas kepada personel yang melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra Polri
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI yang menjadi tersangka penganiayaan yang menewaskan junior di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya bertambah menjadi enam orang.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca Selengkapnya