Polisi bakal autopsi jasad guru yang tewas diduga dipukul murid
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jasad guru seni rupa SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Ahmad Budi Cahyono, yang tewas diduga telah dianiaya murid. Autopsi itu dilakukan untuk mengetahui apakah tewasnya Budi terkait pemukulan yang dilakukan muridnya atau bukan.
"Sebaiknya diautopsi untuk mencari penyebab kematian, dan penyebab kematian nanti akan bisa ungkap apa yang terjadi dan kira-kira siapa pelakunya," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (2/2).
Lebih lanjut, Setyo pun menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat guru itu mencoret muka HI dengan tinta yang saat itu sedang tidur. Namun, tiba-tiba saja HI langsung memukul sang guru tersebut.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Bukan hanya itu saja, pelaku juga mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban. Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan, sehingga dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Sayangnya, nyawa sang guru tidak terselamatkan.
Dalam kasus ini sebenarnya sudah dilakukan mediasi oleh kepala sekolah. Sebelum pada akhirnya korban merasakan sakit dan pingsan sesampainya di rumah.
"Tetapi setelah pulang ke rumah, merasa badan sakit dan dibawa ke rumah sakit. Ternyata dokter katakan sudah menyerang ke batang otak, pembuluh darah," ujarnya.
Oleh karena itulah, autopsi sangat dibutuhkan karena untuk membuktikan apakah tewasnya guru tersebut murni karena memang mempunyai penyakit atau ada kaitannya dengan pemukulan yang dilakukan oleh HI.
"Sehingga dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia. Kami prihatin di dunia pendidikan terjadi masalah seperti ini," ucapnya.
Jika dalam hasil autopsi dan pelaku terbukti bersalah, maka nantinya pelaku akan menjalani proses hukum yang ada dan dimungkinkan siswa tersebut menjalani pengadilan anak.
"Ini untuk proses nya kalau ditahan tidak boleh dicampur orang tua atau dewasa kemudian pada saat pemeriksaan tidak boleh seperti pemeriksaan orang tua dan sidangnya pun tidak boleh terbuka itu sudah diatur," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaMulanya, korban ribut dalam majelis lalu diberitahu terduga pelaku. Tetapi tak juga didengar hingga terjadilah peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaDalam videonya, ia mendapat laporan bahwa anaknya ketahuan tertidur saat jam pelajaran di kelas.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca Selengkapnya