Polisi bakal bongkar makam siswi SD yang dikeroyok teman
Merdeka.com - Tim forensik rumah sakit Bhayangkara Polda Sumatera Selatan (Sumsel) berencana membongkar makam Jihan Salsabilah (10), siswi kelas III SDN 14 Muara Enim, Sumsel. Siswi tersebut diduga tewas dikeroyok empat teman sekelasnya. Jenazah Jihan bakal diotopsi untuk menjawab penyebab kematiannya.
Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP Eryadi Yuswanto mengungkapkan, pembongkaran makam Jihan yang dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Lubuk Ampelas, Muara Enim itu, akan dilakukan pada Jumat (16/5) mendatang.
"Otopsi ini untuk mengetahui penyebab kematiannya. Apa memang karena dikeroyok atau alasan lain. Pembongkaran makam almarhumah disetujui orang tuanya," ungkap Eryadi, Selasa (13/5).
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Dikatakannya, otopsi tersebut sangat penting. Sebab, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan kesimpulan penyebab kematiannya.
"Memang, kita sudah periksa saksi-saksi dan empat terduga pelaku. Bahkan secara internal gelar perkara sudah dilakukan. Hasilnya belum dapat apa-apa," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jihan Salsabila diduga tewas karena dikeroyok empat teman sekelasnya. Jihan sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (30/4) sekitar pukul 09.15 WIB. Saat itu, kelas Jihan sedang jam istirahat pertama. Tak diketahui siapa yang memulai, tiba-tiba Jihan terlihat ditendang oleh empat teman laki-laki sekelasnya.
Akibat pengeroyokan itu, Jihan mengalami luka lebam di paha dan pinggang bagian kiri. Pada Sabtu (3/5), ibu korban Erma Suryani (35), mendatangi sekolah anaknya untuk memberitahukan anaknya sakit.
Kemudian, pada Minggu (4/5) sekitar pukul 23.00 WIB, kondisi korban semakin parah dan mulai tidak sadarkan diri. Korban dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UDG) RSUD Dr HM Rabain Muara Enim. Setelah beberapa jam dirawat, korban meninggal dunia Senin (5/5) sekitar pukul 02.00 WIB.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaAksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang diwakili kakek korban Siman (72) menyatakan setuju dengan penggalian tersebut agar kasus ini menjadi terang benderang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus meninggalnya DKW siswi SD berusia 12 tahun di Semarang lantaran diduga korban pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca SelengkapnyaKepolisian menegaskan penyebab tewasnya korban tidak terkait ‘bullying' atau perundungan.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca Selengkapnya