Polisi Bakar Istri di Sorong Barat: Sempat Pinjam Uang Rp350 Juta
Merdeka.com - Bripka I Putu Susitana, anggota Polres Sorong Kota tega membakar istrinya sendiri, BD, pada hari Selasa (22/6). Akibat kejadian tersebut, BD tewas.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengungkapkan, motif pelaku membakar istrinya sendiri diduga karena masalah perekonomian. Sebab, lanjut dia, pelaku sempat bermaksud mengajukan pinjaman sebesar Rp350 juta.
"Iya permasalahan ekonomi. Yang bersangkutan bermaksud mengajukan pinjaman di bank. Namun saya tolak karena untang pinjamannya sudah banyak. Penghasilannya tidak mencukupi juga mengajukan pinjaman lagi. Pengajuannya Rp350 juta. Kalau diapprove, gajinya tinggal Rp 1,4 juta. Ya kalau hidup di sini ya enggak cukup," jelas Ary saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/6).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
Ary mengatakan, Bripka Putu meminjam uang tersebut untuk kebutuhannya dan untuk membuka usaha. Sebab, kata dia, pelaku sebelumnya sempat membuka kios.
"Kebutuhan keluarga. Dulunya kan istrinya kerja di logistik Polres Sorong Kota, setelah jadi istrinya dia, kemudian enggak kerja lagi. Kemungkinan juga mau buka usaha, karena sebelumnya mereka buka kios," jelas dia.
Sebelum kejadian, kata Kapolres, pelaku tak pulang dan mengaku dinas. Namun hal itu dibantah oleh Kapolres, sebab menurut anggotanya, yang bersangkutan tidak dinas.
"Pagi-pagi pulang ke tempat tinggalnya, langsung cekcok dengan istrinya. Kemudian pelaku mengambil minyak di dapur. Minyak disiram ke istrinya dan pelaku membakarnya," ungkap Ary.
Ary menyampaikan, korban tewas tak lama setelah kejadian. Atas kejadian tersebut, pelaku akan dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat.
"Apalagi masalah KDRT yang memang menjadi atensi. Dipastikan dipecat dan diproses hukum karena ada unsur pembunuhan berencana," tegas dia.
Diduga Pengaruh Miras
Sementara itu, Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga pelaku yang membakar istrinya berada dalam pengaruh miras atau narkoba. Dia mengatakan cekcok bisa disebut sebagai pemicu.
"Untuk kelakuan agresif yang eksplosif semacam itu, saya acap mempertanyakan kemungkinan pelaku berada di bawah pengaruh miras atau narkoba. Jadi, cekcok 'cuma' pemicu saja," terang dia saat dihubungi merdeka via pesan singkat, Kamis (24/6).
Jika dipicu masalah ekonomi, kata dia, hal itu yang membuat pelaku melakukan kekerasan dengan sedemikian ekstrem. Apalagi bisa sampai membakar rumah juga. Bisa semakin miskinlah si pelaku.
"Mungkin cekcok mulut sesaat dan reaksi IPS (pelaku) menjadi sangat di luar batas karena pengaruh narkoba. Plus di kantor juga sudah ada masalah. Dan tanggung jawab selaku ayah beranak lima," tutur dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Briptu RDW akhirnya meninggal dunia setelah kondisinya terus memburuk.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku kemudian memborgol tangan kiri Briptu RDW dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.
Baca SelengkapnyaIstrinya kesal uang bukan untuk biayai ketiga anak malah habis dipakai judi online
Baca SelengkapnyaSeorang polisi wanita (polwan) di Mojokerto Kota nekat membakar suaminya yang juga anggota Polri. Motif pelaku masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBriptu Fadhila diduga membakar hidup-hidup suaminya, Briptu Rian Dwi (27).
Baca SelengkapnyaJenazah Briptu Rian diketahui dimakamkan di pemakaman umum Desa Sumberejo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/6).
Baca SelengkapnyaPolwan yang membakar suaminya kini ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaBriptu RDW tewas setelah dibakar istrinya Briptu FN di Asrama Polisi, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyatakan, kasus Polwan bakar suami di Jombang sudah masuk level yang sangat parah.
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Briptu Rian dikenal sebagai orang yang baik
Baca SelengkapnyaPelaku mengetahui jika gaji ke-13 korban yang ada di ATM, seharusnya senilai Rp2,8 juta namun tersisa tinggal Rp800 ribuan saja
Baca Selengkapnya