Polisi bantah ada bentrok susulan angkot Bogor dengan ojek online
Merdeka.com - Kabag Ops Polres Bogor Kota Kompol Tri Suhartono menegaskan tidak ada bentrok susulan antara sopir angkot dengan ojek online. Yang ada adalah, kata dia, sejumlah simpatisan dari Depok dan Kabupaten Bogor yang akan berkumpul dan jalan.
"Namun informasi yang berkembang mereka disangka dari sopir angkot," katanya, Senin (20/3).
Dia menegaskan bahwa tidak ada penyerangan. Dia mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak termakan informasi yang sumbernya tidak jelas.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Apa yang dilakukan sopir angkot saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
"Tidak ada penyerangan. Jadi diimbau masyarakat jangan mudah terprovokasi," ujarnya.
Dikatakan bahwa kelompok yang berkonvoi itu adalah driver GO-JEK dari luar Bogor yang berkumpul dan hendak menanyakan situasi terkini kepada GO-JEK Bogor.
"Dari Depok, Kabupaten Bogor mereka bareng-bareng menuju ke sini (Kota Bogor). Jadi salah kalau mereka itu dari kelompok selain GO-JEK," ungkapnya.
Sekali lagi Tri meminta kepada semua pihak untuk sama-sama menahan diri. Juga kepada pengguna sosial media untuk tidak mudah terpovokasi hal viral yang belum tentu benar.
"Kita ingin Bogor aman," pungkasnya.
Terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto juga mengimbau warga untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan segala informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Mohon jangan langsung sebarkan foto-foto yang belum tentu valid," terangnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaAksi tak terpuji sopir angkot tantang pemotor usai ditegur lawan arah viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaPara ojol nampak tidak terima karena aksinya melawan arus dihalau konten kreator
Baca SelengkapnyaPelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaTerdengar pula suara di video menyebut perkelahian dua driver ojol itu menyebabkan kemacetan.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaKondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca Selengkapnya