Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi bantah keluarkan surat wajib lapor ke Ketua Solmed soal JK

Polisi bantah keluarkan surat wajib lapor ke Ketua Solmed soal JK Ilustrasi Polisi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmed) Sylver Matutina diperiksa polisi lantaran ucapannya yang menyinggung Wakil Presiden Jusuf Kalla. Saat itu Sylver sedang orasi di depan Markas Besar Polri, pada Senin (15/5).

Juru Bicara Solmed Karen Ezana membenarkan pemeriksaan tersebut. Namun, menurutnya rekannya diperiksa pada Rabu (17/5).

"Beliau (Sylver) dimintai keterangan saja. Terkait orasi beliau di depan Mabes Polri," kata Karen saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (20/5).

Orang lain juga bertanya?

Usai diperiksa, Sylver dikabarkan dikenakan wajib lapor oleh penyidik sebanyak dua kali dalam sepekan, yakni Senin dan Kamis. Hal iti diketahui oleh salinan surat wajib lapor diri yang diterbitkan Polres Metro Jakarta Selatan yang diterima merdeka.com.

Dalam surat itu pula disetujui oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto. Namun, Budi menegaskan kalau surat itu HOAX alias palsu.

polisi bantah keluarkan surat wajib lapor ke ketua solmed soal jk

Polisi bantah keluarkan surat wajib lapor ke Ketua Solmed soal JK ©2017 Merdeka.com

"HOAX," tegas Budi melalui pesan singkat kepada merdeka.com.

Di tempat berbeda, merdeka.com mencoba menghubungi Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan guna mencari tahu kebenaran tersebut. Dia menegaskan kalau surat itu tidak benar.

"Itu tidak benar. Tidak ada nomornya. Saya tanggapi, surat itu bukan kami yang keluarkan," ucapnya.

Dalam hal ini juga, Karen membantah kalau Sylver dikenakan wajib lapor. "Tidak ada, tidak sejauh itu," katanya.

Berikut kutipan orasi Sylver yang berdurasi 2 menit 54 detik di depan Mabes Polri:

"...Jangan kita dibenturkan dengan Presiden Jokowi, akar permasalahan bangsa ini adalah ambisi politik Jusuf Kalla. Mari kita mundurkan Jusuf Kalla, JK. Karena JK yang saudara-saudara menggunakan rasisme, menggunakan isu SARA untuk memenangkan Anies-Sandi dan untuk kepentingan Jusuf Kalla 2019 dan untuk kepentingan korupsi keluarga Jusuf Kalla. Jadi kalau Jusuf Kalla bilang yang kaya orang Chinnese dan orang Kristen itu adalah fitnah. Bapak ibu tahu, yang orang miskin di Jawa itu adalah orang Islam banyak, orang Kristen juga banyak, yang miskin di NTT orang Kristen, yang miskin di Papua orang Kristen, yang miskin di Bali adalah orang Hindu. Jadi kenapa kita miskin, kita miskin karena perbuatan orang-orang seperti Jusuf Kalla. Mereka korupsi, mereka nepotisme, mereka hanya memperkaya keluarganya saja....."

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Tak Hadir di Sidang SYL, Ini Respons Jaksa KPK
Presiden Jokowi Tak Hadir di Sidang SYL, Ini Respons Jaksa KPK

Ketiganya juga tidak menghadiri sidang pemeriksaan saksi meringankan SYL meski surat permohonan sudah dikirimkan dari Tim Penasihat Hukum SYL.

Baca Selengkapnya
MKD Sanksi Anggota DPR PDIP Yulius Setiarto Buntut Sebut Polisi Cawe-Cawe Pilkada
MKD Sanksi Anggota DPR PDIP Yulius Setiarto Buntut Sebut Polisi Cawe-Cawe Pilkada

Yulius disanksi karena pernyataannya menyinggung ketidaknetralan aparat kepolisian di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Wartawan Usai Sidang Vonis SYL
Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Wartawan Usai Sidang Vonis SYL

Tindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Mentan Syahrul Yasin Limpo Buka Suara di Markas NasDem, Blak-blakan Soal Kasus Pemerasan
FOTO: Momen Mentan Syahrul Yasin Limpo Buka Suara di Markas NasDem, Blak-blakan Soal Kasus Pemerasan

Mentan Syahrul Yasin Limpo blak-blakan soal kasus pemerasan. Dia tidak bicara soal kasus dugaan korupsi dan isu pengunduran dirinya dari kursi Mentan.

Baca Selengkapnya
Pengacara SYL Minta Maaf Atas Oknum Aniaya Wartawan Usai Sidang Vonis: Kami Tidak Kenal Mereka
Pengacara SYL Minta Maaf Atas Oknum Aniaya Wartawan Usai Sidang Vonis: Kami Tidak Kenal Mereka

Djamaluddin mengaku tidak mengetahui siapa orang yang telah mengeroyok Bodhiya

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya

Soal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.

Baca Selengkapnya
Bantah Firli Bahuri, Polda Metro: Bukan Syahrul Yasin Limpo yang Laporkan
Bantah Firli Bahuri, Polda Metro: Bukan Syahrul Yasin Limpo yang Laporkan

Polisi tidak bisa membocorkan siapa pihak pendumas tersebut.

Baca Selengkapnya
Syahrul Yasin Limpo Ditangkap KPK, Polda Metro Tegaskan Kasus Dugaan Pemerasan Jalan Terus
Syahrul Yasin Limpo Ditangkap KPK, Polda Metro Tegaskan Kasus Dugaan Pemerasan Jalan Terus

Polda Metro menjamin penanganan kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dilakukan secara profesional.

Baca Selengkapnya
SYL Minta Jokowi jadi Saksi Meringankan, Istana: Permintaan Tersebut Tidak Relevan
SYL Minta Jokowi jadi Saksi Meringankan, Istana: Permintaan Tersebut Tidak Relevan

Istana menilai permintaan SYL menghadirkan Jokowi sebagai saksi meringankan tidak relevan

Baca Selengkapnya
Bantah Saksi Mahkota, SYL: Saya Merasa Tidak Pernah Perintahkan Cari Uang
Bantah Saksi Mahkota, SYL: Saya Merasa Tidak Pernah Perintahkan Cari Uang

SYL yang duduk di kursi terdakwa perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan, membantah keterangan saksi mahkota.

Baca Selengkapnya
Saut Situmorang Jadi Saksi Ahli Kasus Pemerasan di Polda Metro: Kita Minta KPK Kembali ke Jalan yang Benar
Saut Situmorang Jadi Saksi Ahli Kasus Pemerasan di Polda Metro: Kita Minta KPK Kembali ke Jalan yang Benar

Saut yakin bahwa kasus ini akan diselesaikan secara tuntas. Mengingat taruhannya adalah nama baik kinerja pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya
SYL Akui Perintahkan Anak Buah Beri Kesaksian Normatif ke KPK
SYL Akui Perintahkan Anak Buah Beri Kesaksian Normatif ke KPK

SYL tidak tahu bagaimana proses pelaksanaannya karena sedang dinas di luar negeri.

Baca Selengkapnya