Polisi bantah Rahmat tewas disiksa, korban OD narkoba pakai miras
Merdeka.com - Tudingan keluarga Rahmat Firdaus (40) yang tewas karena disiksa petugas usai ditangkap kasus narkoba dibantah keras pihak kepolisian. Polisi menyebut, Rahmat tewas karena over dosis usai menelan barang bukti dengan minuman keras.
Kasatres Narkoba Polresta Palembang, Kompol Rocky Marpaung mengungkapkan, anak buahnya tidak sama sekali melakukan pemukulan atau penyiksaan terhadap Rahmat, apalagi sampai tewas.
"Saya membantah kalau anggota saya melakukan pemukulan terhadap tersangka, itu tidak benar sama sekali. Tersangka telan narkoba pakai miras, karena itulah dia meninggal," ungkap Rocky, Selasa (19/1).
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan kematian MR? 'Hasil uji labfor ini bersesuaian dengan hasil penyelidikan bukti-bukti petunjuk yang kami lakukan dan keterangan pelaku AFA,' kata Kepala Polres Pacitan, AKBP Agung Nugroho. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).
-
Dimana Rumah Sakit Rafik Hariri berada? Dilansir dari laman The Cradle (22/10), tak jauh dari lokasi pengeboman di wilayah Laylaki, Israel juga meledakan kawasan sekitar Rumah Sakit Rafik Hariri di daerah Jnah, Beirut, yang terletak di luar pinggiran selatan.
-
Siapa yang meninggal karena kanker? Pada 30 November 2003, Adhemar Dion, ayah Celine Dion, meninggal dunia karena kanker di Montreal, Kanada, saat berusia 80 tahun.
Menurut dia, penyebab kematian Rahmat diperkuat keterangan dokter yang menanganinya di Rumah Sakit Bari Palembang. Bahkan, polisi menyimpan video saat tersangka dirawat di rumah sakit.
"Tersangka itu bandar narkoba. Kami ada keterangan dokter soal penyebab kematiannya, video waktu dirawat juga ada," kata dia.
Mengenai beberapa bingkisan yang diberikan kepada keluarga korban, menurut Rocky itu hanya ungkapan belasungkawa.
"Itu ungkapan belasungkawa kami saja. Kalo keluarga mau melapor, silakan, itu hak mereka," ujarnya.
Diketahui, diduga mendapat penyiksaan anggota polisi usai ditangkap, Rahmat Firdaus (40) tewas dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Sebelum tewas, korban ditangkap karena diduga sebagai pemakai narkoba jenis ganja.
Mengetahui ada kejanggalan atas kematian korban, istri korban Anita (40) dan beberapa orang keluarga akhirnya melapor ke Bid Propam Polda Sumsel. Namun, laporan mereka belum diterima karena pangkat dan nama lengkap terlapor belum diketahui pasti.
Ridho (41), kakak korban menjelaskan, adiknya tersebut ditangkap anggota Satres Narkoba Polresta Palembang saat berjualan ikan di Pasar 10 Ulu Palembang, Rabu (13/1) sekitar pukul 15.00 WIB dengan barang bukti diamankan empat linting ganja.
Beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 20.00 WIB, pihak keluarga mendapat kabar dari polisi bahwa korban sudah meninggal di Rumah Sakit Bari Palembang. Jenazah korban pun dibawa ke rumah duka di Jalan KH Azhari, Kelurahan 13 Ulu, Palembang, tanpa divisum terlebih dahulu.
Saat hendak dimandikan, keluarga menemukan jasad korban dipenuhi luka memar di sekujur tubuhnya. Bahkan, mata korban bengkak dan mengeluarkan darah. Keluarga pun curiga jika kematian korban tak wajar.
Kecurigaan itu pun semakin bertambah setelah mendengar pengakuan Aldo, yang juga ditangkap. Aldo mengaku mendengar jeritan korban saat diperiksa di sebuah ruangan di Mapolresta Palembang. Sebelum dibawa ke kantor polisi, kepala korban sempat dibenturkan ke dinding ruko pasar.
Mengetahui ada kejanggalan itu, Ridho meminta penjelasan polisi. Namun polisi menyebut kematian korban karena keracunan makanan.
"Kami tidak bisa terima alasan itu. Karena waktu ditangkap itu dia sehat-sehat saja, tidak mungkin keracunan, apalagi di kantor polisi," ujarnya.
Usai mengantar jenazah ke rumah duka, sejumlah polisi menyerahkan sejumlah santunan. Dantaranya, dua karung beras, satu kardus mie, dan uang. Namun keluarga tidak mengetahui nominal uang tersebut karena amplopnya belum dibuka.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tewasnya RAJS saat ini telah dilaporkan ke Polres Metro Depok untuk dilakukan penyelidikan
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menyebut Ragil meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyidikan kasus kematian Brigadir RA anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang tewas di dalam mobil karena semua telah terbukti.
Baca SelengkapnyaKematian tahanan Irohmin (22) di Rutan Klas I Pakjo Palembang beberapa hari lalu masih menyisakan pertanyaan bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaKasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, secara lugas mengungkit kasus perundungan diduga dialami Dokter Aulia Risma hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDitemukan bahwa terjadi pelebaran pembuluh darah pada selaput lendir kelopak mata dan selaput keras bola mata.
Baca SelengkapnyaTemuan itu sejalan dengan kondisi hasil rontgen kepala korban yang tidak ditemukan anak peluru dalam rongga kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim investigasi dari Kemenkes bersama polisi sedang bergerak untuk membongkar dugaan perundungan pada sistem praktik pendidikan dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKerabat korban, Aswan menjelaskan, ada sejumlah luka di tubuh Sahrullah.
Baca Selengkapnya