Polisi Bawa 3 Orang Usai Demo Berujung Kericuhan di Makassar
Merdeka.com - Tiga orang diduga mahasiswa dibawa polisi ke dalam area DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) usai demo berujung kerusuhan, Selasa (24/9). Mereka ada yang mengenakan jas almamater berwarna kuning dan oranye. Sementara di dalam area DPRD, terdapat ratusan polisi yang mengawal dan mengamankan demonstrasi.
Belum diketahui informasi detail mengenai ketiga orang tersebut. Hingga berita ini tayang, petugas gabungan masih melakukan pengamanan di sekitar gedung DPRD.
Akibat kericuhan yang terjadi, sejumlah pot bunga di flyover Jalan Urip Sumoharjo rusak. Bahkan ada sepatu dan tas mahasiswa yang tergeletak di jalan.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Massa mahasiswa yang sudah menjauh dari gedung DPRD, tetap berupaya untuk kembali merangsek. Mereka mencoba menembus barikade petugas gabungan.
Awalnya, para mahasiswa kocar kacir setelah polisi menembakkan gas air mata. Dua mahasiswa yang mengenakan jas almamater berwarna hijau dan kuning bersembunyi di dalam showroom mobil yang berlokasi tidak jauh dari gedung DPRD. Keduanya lantas dijemput polisi, dan disuruh menjauh dari gedung DPRD.
Kericuhan terjadi usai mahasiswa membakar ban dan karangan bunga ucapan selamat pelantikan para anggota dewan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata. Massa kemudian kocar kacir dan sempat membalas polisi dengan lemparan batu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaAwalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya