Polisi beberkan bukti rencana makar, dari video sampai transfer dana
Merdeka.com - Delapan orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan aksi pemufakatan jahat yang mengarah makar atau penggulingan pemerintahan yang sah. Polisi mengantongi bukti kuat rencana tindakan makar yang direncanakan mereka.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan bukti-bukti kuat yang didapat polisi di antaranya dokumen diduga perencanaan aksi makar.
"Satu adanya dokumen tapi isinya dokumen apa tentu ini jadi catatan bagi penyidik," kata Martinus di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/12).
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Mengapa Sahroni mendesak polisi menangkap pelaku? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa Ahmad Sahroni meminta pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana? 'Sadis sekali, betapa mudahnya hari gini merenggut nyawa manusia. Apalagi anak ini tidak berdosa, tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami pelaku,' ujar Sahroni, Rabu (28/2). 'Maka saya minta aparat penegak hukum menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Karena ini memang sudah direncanakan, pelaku sudah tahu bagaimana cara untuk menutupi jejak kejahatannya,' tambah Sahroni.
Kedua, ditemukannya video berisi pernyataan atau ajakan menggulingkan pemerintahan yang sah yakni pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Adanya video yang diupload kemudian adanya pemberitaan yang berisi tentang statement ajakan," ujar dia.
Bukti lain yang sudah dikantongi kepolisian adalah bukti transfer dana dari seseorang yang diduga akan digunakan untuk membiayai aksi makar tersebut. Namun, Martinus tak menyebut secara gamblang siapa pihak yang mentransfer dan pihak yang menerima dana tersebut. Selain itu ada indikasi yang mendukung terjadinya upaya makar yaitu menempatkan mobil komando untuk mengajak orang atau mempersiapkan orang yang akan dibawa ke DPR.
"Padahal kesepakatannya yang dibangun polri kan tidak seperti itu yang dilakukan adalah untuk melakukan kegiatan ibadah kemudian ini akan diganggu dengan mengajak masyarakat umat yang ibadah dibawa ke DPR, itu kan di luar kesepakatan," pungkas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menemukan dokumen dan barang bukti elektronik dalam penggeledahan di gedung Kementerian Pertanian (Kementan) pada Jumat, 29 September 2023.
Baca SelengkapnyaBenarkah KPK telah menyita uang ratusan triliunan dari kantor NasDem? Berikut faktanya!
Baca SelengkapnyaAli mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba menghalangi proses penyidikan.
Baca SelengkapnyaDalam aduannya tersebut, ASM disebutnya telah melampirkan dua buah hasil screenshot dari sebuah video yang dijadikan barang bukti.
Baca Selengkapnya