Polisi Beberkan Hasil Autopsi Kematian Ayah dan 2 Anak di Balaraja Tangerang
Merdeka.com - Polres Kota Tangerang, mengungkap kasus kematian ayah dan dua anaknya yang ditemukan di dalam rumah, Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (11/6) dini hari.
Dari hasil autopsi tim RSUD Tangerang, orang tua atas nama Robbi dan putra pertamanya meninggal karena jeratan tali.
"Setelah autopsi di RSUD Balaraja, hasil koordinasi lisan dengan teman-teman dokter forensik, korban R meninggal karena ada jeratan di leher dan tulang patah dan ikatannya menunjukkan korban bunuh diri dan juga ada sperma yang keluar dari tubuh korban," kata Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam, Jumat (12/6).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Sementara dua anaknya, NC (15) dan Gibran AR (3), tewas karena kehabisan napas. "Karena lehernya diduga dijerat atau dicekik, dengan barang bukti tali yang kita amankan. Untuk anaknya yang kecil, itu diduga meninggal dari hasil autopsi di paru-parunya, banyak kelebihan cairan dan faktanya anak itu kepala di bawah kaki di atas masuk ke tong air," terang Ade Ary.
Dari hasil penyelidikan sementara, lanjut Kapolres, Robbi nekat melakukan aksinya itu lantaran permasalahan rumah tangga dengan istrinya, Lala.
"Penyebab saudara R melakukan ini, yang pertama adalah sejak pertengahan puasa saudara R sering cekcok mulut," terangnya.
Selain itu, polisi mendapat keterangan bahwa Robbi adalah pria tempramental, yang sebelum kejadian sempat mengancam istrinya akan dibunuh. "Akhirnya pertengahan puasa itu berdasarkan keterangan ibu mertua korban R dan juga korban R, ada pengancaman pembunuhan terhadap istrinya, dan akhirnya istri korban meninggalkan rumah ini sehingga rumah ini hanya bertiga," terangnya.
Selanjutnya, pada malam sebelum kejadian, Robbi dan istrinya kembali bertengkar hingga membuat istrinya pergi ke rumah orang tua yang tak jauh dari rumah keluarga tersebut.
"Beberapa jam sebelum kejadian, sekitar pukul 22.00 WIB ada cekcok lagi antara R dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan dan akan mengatakan kamu akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak-anak lagi, itu kata-kata korban kepada istrinya akhirnya saat kejadian ditemukan fakta semua sudah meninggal," terang Kapolres.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca Selengkapnya