Polisi Bekuk Guru Ngaji Penyebar Video Ma'ruf Amin Berkostum Sinterklas
Merdeka.com - Penyebar video hoaks calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengenakan kostum sinterklas saat mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru telah dibekuk, Rabu (26/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Pelakunya ternyata seorang guru ngaji. Sedangkan pembuat video sedang diburu oleh Polda Aceh.
Pelaku merupakan seorang guru mengaji di salah satu pesantren di Aceh Utara berinisial S (31). Dia ditangkap di salah satu pesantren di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara oleh Satreskrim Polres Lhokseumawe.
Peristiwa ini bermula saat Ma'ruf Amin mengucapkan Natal kepada umat Kristiani beberapa waktu lalu. Lalu ada yang sengaja menggugah video tersebut dengan mengubah pakaian digunakan Ma'ruf Amin berkostum sinterklas. Padahal, faktanya saat Ma'ruf Amin mengucapkan Natal menggunakan jas dan kopiah.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
"Itu pelakunya sudah ditangkap, itu yang membagikan," kata Kapolda Aceh, Irjend Pol Rio S Djambak, Jumat (28/12) di Banda Aceh.
Rio menyebut pihaknya tidak main-main jika ada pihak yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Menurutnya, penyebaran hoaks merupakan tindak pidana yang tidak bisa ditolerir.
Dengan peralatan teknologi yang ada pada kepolisian, kata dia, penyebar hoaks akan mudah diungkap. Bukan hanya mengungkap penyebar, polisi juga akan mengungkap pembuat video hoaks tersebut.
"Pembuat video hoaks itu sedang kita kejar," imbuhnya.
Rio menyebutkan, siapapun yang terlibat menyebar informasi hoaks akan diproses oleh polisi.
"Siapapun calon wakil presiden tidak boleh ada yang membuat hoaks atau berita-berita bisa mendiskredikkan salah satu pasangan," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik telah mendapatkan alat bukti yang cukup untuk melakukan penahanan terhadap tersangka Samsudin.
Baca SelengkapnyaWanita dalam video bersama pria diduga Panji Gumilang itu bernama Kartini.
Baca SelengkapnyaPria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaKini, guru dalam video tersebut sudah dinonaktifkan sebagai pengajar dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa ahli agama dan ahli pidana terkait kasus konten boleh tukar pasangan suami istri Gus Samsudin.
Baca SelengkapnyaKemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, konten yang dibuat diharapkan bisa mendapatkan subscribe yang banyak di media youtube.
Baca SelengkapnyaAda aksi dari seorang pria yang tirukan Mayor Teddy saat membopong wanita pingsan.
Baca SelengkapnyaSosok wanita itu saat salat idulfitri di saf laki-laki viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca Selengkapnya