Polisi bekuk pembunuh Firmansyah, mayat membusuk di kolam galian
Merdeka.com - Satuan Reskrim Polres Rokan Hilir menangkap 4 pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Firmansyah (28) sopir truck pengangkut pasir. Usai dirampok dan dibunuh, mayat Firman diikat tali dengan bongkahan batu, lalu ditenggelamkan dibekas galian escavator agar tidak muncul ke permukaan air.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto mengatakan, keempat pelaku merencanakan aksi mereka selama berhari-hari untuk menguasai mobil truk milik bos Firman yang dibawanya. Keempat pelaku yakni Dedi Sukamto alias Togok, Edrizon, Parulian Pohan dam Arifin Ritonga.
"Keempat pelaku ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda, petugas membutuhkan waktu hampir satu bulan pasca kejadian untuk menangkap mereka karena para pelaku berpencar," ujar Sigit kepada merdeka.com, Selasa (27/3).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
Penangkapan pertama dilakukan polisi terhadap Togok pada Sabtu (24/3), itu berdasarkan keterangan beberapa saksi dan komunikasi korban dengan pelaku. Antara Togok dengan korban sempat terjadi komunikasi beberapa kali sebelum kejadian pembunuhan dilakukan.
"Togok ditangkap di rumahnya, Desa Sebangar Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Kemudian dilakukan pengembangan untuk mencari tersangka lainnya. Keesokan harinya, petugas menangkap Arifin Ritonga dan Parulian Ritonga di SPBU Rantau Prapat, Sumatera Utara," ucap Sigit.
Polisi kembali menginterogasi para tersangka ini, sehingga didapat identitas pelaku lainnya, yaitu Edrizon yang merupakan dalang kasus perampokan dan pembunuhan ini. Atas kesaksian itu, polisi mencari keberadaan Edrizon dan berhasil menangkapnya di Sumatera Barat pada Senin (26/3) siang.
"Jadi dalang kasus ini adalah Ed (Edrizon), dia yang menyuruh Togok untuk mengikuti jejak perjalanan korban hingga membunuhnya. Sedangkan Parulian dan Arifin selaku penadah truck yang dicuri dari korban," terang Sigit.
Meski sudah menangkap 4 pelaku perampokan diseratai pembnuhan, namun polisi belum menemukan posisi truk hasil curian tersebut. Sebab truk itu dijual dari orang ke orang lain.
"Truk sudah berpindah tangan, dijual kemudian dijual kembali, dan itu yang masih kita cari. Mudah-mudahan segera ditemukan," kata Sigit.
Menurut Sigit, mereka melakukan aksi ini karena ingin memiliki truck lalu menjalnya. Namun, aksi tersebut membuat korban tewas.
Sebelumnya diberitakan, warga dikagetkan dengan temuan mayat pria mengapung di dalam bekas galian alat berat eskavator di Kecamatan Polsek Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Mayat pria diketahui bernama Firmansyah.
"Jenazah korban ditemukan warga di bekas galian alat berat, tepatnya di depan kebun Siantar Hotel, Dusun Sukajadi, Kecamatan Bangko Pusako," kata Sigit.
Polisi menduga Firmansyah merupakan korban pembunuhan karena terlihat sejumlah tanda-tanda bekas kekerasan di sekujur tubuhnya. Tubuhnya juga dililit tali yang diikatkan dengan batu diduga supaya mayat tidak terapung.
Dugaan kuat jasad ini korban pembunuhan. Hal itu berdasarkan hasil otopsi dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dilakukan petugas.
Korban selama ini tinggal bersama istrinya di jalan Sentosa II Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai. Namun dia bekerja bersama seorang pengusaha truk pengangkut pasir. Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kasus kematian Firmansyah.
Barang bukti yang ditemukan polisi di lokasi penemuan mayat korban antara lain, sehelai kaos oblong warna cokelat, celana training, tali dengan panjang sekitar 3 meter, dan bongkahan batu 20X20 centimeter dengan panjang 70 centimeter.
"Tali itu diikatkan ke tubuh korban dengan batu, barangkali pelakunya berencana agar jasad korban tidak terapung. Saat ditemukan, jasad korban sudah membusuk," terang Sigit.
Sigit menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan lebam di sekujur tubuh korban, kantong kemaluan dalam keadaan tidak utuh, darah di bagian kepala belakang bawah, dua bola mata keluar, lidah menjulur, wajah membengkak, memar di bahu, pinggang serta perut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah menetapkan tersangka dalam kasus jual beli organ ginjal tersebut.
Baca SelengkapnyaLima orang diamankan dalam pengungkapan kasus motor curian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca SelengkapnyaDiduga, dia menjadi korban pencurian dan kekerasan dan jasadnya dibuang pelaku.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca Selengkapnya