Polisi bekuk pengedar uang palsu asal Jember di Gilimanuk
Merdeka.com - Jajaran Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Bali, meringkus pelaku Pengedar Uang Palsu (Upal) saat hendak masuk Bali. Penangkapan tersebut bermula dari pemeriksaan rutin yang dilakukan petugas terhadap orang, barang dan kendaraan yang hendak masuk Bali di pos 2 atau pintu masuk Bali, pelabuhan Gilimanuk, Senin (16/4) malam sekitar pukul 21:16 WITA.
Saat itu, sejumlah petugas Polsek Kawasan Laut Gilimanuk yang dipimpin oleh Kanit Reskrim AKP I Komang Muliyadi memeriksa M Ali (26), asal Jember, Jawa Timur saat akan masuk Bali mengendarai motor dengan nomor polisi DK 2954 AL.
Saat diperiksa kelengkapan surat kendaraan oleh petugas, ditemukan uang pecahan Rp 50 ribu sebanyak 46 lembar, nilainya Rp 2.300.000. Setelah dilakukan pemeriksaan secara visual dengan menggunakan sinar UV dengan membandingkan pecahan uang tersebut, ternyata ada yang beda.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan Polri di Maluku Utara? 'Polri melalui Ditpolairud Polda Maluku Utara (Malut) menghadirkan perpustakaan terapung untuk meningkatkan minat baca dan belajar kepada anak-anak di Desa Talaga, Kabupaten Halmahera Barat, Malut,' seperti dikutip dari keterangan unggahan video akun Instagram @divisihumaspolri.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap uang pecahan lima puluh ribuan yang dibawa pemotor tersebut, diduga uang palsu. Kemudian pemotor tersebut diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucap Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Rabu (18/4).
Berdasarkan keterangan tersangka, diakui uang palsu diperoleh dari Faroib (24), asal Jember, Jawa Timur yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka kedua.
Awalnya, tersangka pertama menyerahkan uang asli Rp 1 juta untuk digandakan menjadi Rp 2,5 juta. Namun tersangka M Ali hanya menerima Rp 2,3 juta. Karena Rp 200 ribu dipotong Faroib.
"Awalnya, tersangka pertama sudah curiga kalau uang yang diterima dari tersangka dua merupakan uang palsu. Namun tersangka dua meyakinkan bahwa uang tersebut uang asli," kata Kapolres.
Dari tersangka kedua ini, diperoleh keterangan bahwa uang palsu tersebut diperoleh dari Sumadi (46), asal Jember, Jawa Timur, sebagai tersangka tiga. Kemudian petugas menangkap tersangka ke tiga di rumahnya.
Dari penangkapan tersangka ketiga didapat barang bukti uang palsu sebesar Rp 1.050.000, yang merupakan pecahan lima puluhan. Ketiga tersangka ini lalu digiring ke Polres Jembrana untuk proses hukum lebih lanjut.
"Dari pemeriksaan terhadap ketiga tersangka ini, diduga mereka menjadikan Bali sebagai sasaran peredaran uang palsu," ujarnya.
Kapolres juga memberikan beberapa tips untuk membedakan uang palsu dengan uang asli. Menurutnya, untuk membedakannya bisa dilakukan dengan cara dilihat, diraba dan diterawang.
"Selain itu juga bisa dilihat nomor seri uang palsu tersebut. Jika nomor serinya sama satu dengan yang lainnya, dipastikan itu uang palsu. Juga uang palsu itu biasanya warna lebih pudar dengan uang alsinya. Tapi jika ragu, bisa segera mengecek di Bank atau ke pihak kepolisian," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaDia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTNI gadungan tersebut beraksi saat gladi upacara HUT TNI ke-79 pada Jumat (27/9).
Baca SelengkapnyaAksi pengendara diduga staf khusus Badan Intelijen Negara (BIN) berinisial AS itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Sugiat ditilang saat melakukan pengecekan aktivitas masyarakat mengendarai vespa.
Baca SelengkapnyaSebuah mobil Hilux Double Cabin berpelat TNI ditemukan di lokasi penyimpanan uang palsu di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaHingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca Selengkapnya