Polisi bekuk pengedar uang palsu pecahan 100 dolar di RS Pertamina
Merdeka.com - Subdit Uang Palsu (Upal) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri meringkus dua pelaku pengedar uang palsu, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Kamis (9/6) kemarin. Dari tangan tersangka berinisial SA dan HS, polisi menyita 152 lembar pecahan 100 USD.
Direktur Tipideksus, Brigjen Agung Setya mengatakan, kedua tersangka yang merupakan warga Garut, Jawa Barat ditangkap saat melakukan transaksi pukul 15.00 WIB.
"Pelaku warga Garut, Jawa Barat, atas nama SA dan HS ditangkap di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Saat itu sedang mengedarkan upal sebanyak 152 lembar pecahan 100 USD," kata Agung saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (9/6) malam.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Bagaimana cara SR mengedarkan uang palsu? Mendengar kisahnya, SR menyarankan agar pria tersebut membuang sial dengan menyiapkan uang sebesar Rp900 ribu. Pada lain hari, datanglah ayah dan putrinya yang gagal tunangan itu menemui SR. Mereka membawa uang mahar Rp900 ribu yang dimasukkan ke dalam amplop. SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu.
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
Kata Agung, para pelaku melakukan penawaran kepada orang awam dengan rupiah.
"Pelaku mengedarkan di wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Biasanya menawarkan ke orang awam dengan rupiah," kata Agung.
Saat ini, lanjut Agung, kedua tersangka sudah digiring ke Markas Bareskrim, untuk melakukan penyidikan lebih lanjut.
Sebelumnya Dittipideksus juga mengungkap dua jaringan pengedar upal pada 19 Mei 2016, dua tersangka berinisial SW (58) dan MAR (59) diamankan di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Bahkan, saat menangkap salah satu pelaku yaitu MAR, polisi harus kejar-kejaran di Tol JORR. Dari keduanya, berhasil disita 16.000 lembar upal pecahan Rp 100 ribu.
Sementara, Selasa (7/6) kemarin, Dittipideksus juga berhasil menangkap dua pengedar upal yaitu MR dan AL. Salah satu tersangka yakni AL merupakan anggota TNI AD berpangkat kolonel. Dari tangan tersangka, berhasil disita 3.000 lembar upal pecahan Rp 100 ribu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca Selengkapnya