Polisi Belum Temukan Saksi yang Lihat Langsung Penembakan Pendeta Yeremia
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan, dari hasil penyelidikan peristiwa kematian Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020, terdapat temuan dugaan pelaku penembakan adalah Wakil Danramil Hitadipa Intan Jaya.
Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny Mamoto enggan menyebutkan pelaku penembakan. TGPF hanya mengklaim temuan mereka lebih lengkap dari Komnas HAM.
Menanggapi dugaan pelaku penembakan pendeta, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono belum mendapatkan saksi yang dianggap potensial untuk membantu mengungkap pelaku penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Siapa yang disebut sebagai tersangka dalam kasus pertambangan? Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis (HM) sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana Polda Jabar yakin Pegi Setiawan adalah pelaku? Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi memberikan instruksi atas penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jadi gini, saksi seusai KUHAP yang mendengar, melihat, merasakan kejadian peristiwa pidana itu. Jadi itu yang kita harapkan, sehingga menjadi saksi yang potensial. Saksi itulah sampai sekarang kita belum dapatkan," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).
Dia mengaku belum menemukan saksi yang melihat secara langsung penembakan Pendeta Yeremia. Termasuk istri korban yang tidak mengetahui persis kejadiannya.
"Ada beberapa saksi memang seperti isteri almarhum. Isteri almarhum itu mendatanginya setelah pisah dengan almarhum dari jam 1 siang, kemudian sampai 18.00 Wit, si pendeta ini suaminya tidak pulang-pulang, sehingga gelisah," jelasnya.
"Sekitar pukul 18.00 Wit, yang bersangkutan naik lagi, dari kediaman beliau ke TKP itu 2 kilometer. Dari situlah, kemudian diketemukanlah yang bersangkutan bersimbah darah, itu yang kita dapatkan. Jadi saksi yang melihat langsung belum ada, termasuk saksi-saksi yang menolong yang lainnya ya itu. Semua istilahnya, kesaksiannya tidak secara langsung," sambungnya.
Menurut Polisi, hingga saat ini kasus tersebut masih dilakukan penyidikan. Termasuk menelusuri kesaksian dari korban sebelum meninggal.
"Memang ada kata-kata dari almarhum yang disampaikan kepada saksi, tentunya ini menjadi bahan petunjuk sebagai penyelidikan dan sampai saat ini masih dalam pengembangan, kita sama-sama kita tunggu arahnya kemana, penyidikan ini kembali lagi kita lakukan sesuai dengan manejemen penyidikan yang ada," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaTim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga mendiang Kompol Ulil juga tak diberi informasi terkait putusan etik AKP Dadang Iskandar
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menaruh harapan besar pada jajaran kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM juga berkoordinasi dengan LPSK untuk memastikan tidak ada intervensi terhadap saksi yang diperiksa.
Baca Selengkapnya