Polisi belum tetapkan tersangka bentrok antar ormas di Bekasi
Merdeka.com - Kepolisian masih mendalami insiden tawuran ormas di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, jalan Ahmad Yani, pada Kamis siang (25/1) kemarin. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan pihaknya telah memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui pemicu bentrokan.
"Tadi malam kita sudah periksa lima, hari ini juga ada pemeriksaan sekitar lima orangan ya dari satpol PP ada, dari kelompok massa yang lain juga ada termasuk dari anggota kita sendiri kita mintai keterangan," kata Indarto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (26/1).
Indarto menambahkan, pasca tawuran itu jajaran Polres kota Bekasi juga sudah melakukan olah TKP. Polisi belum mengambil kesimpulan asal muasal percekcokan antar kubu tersebut. Termasuk pihak-pihak yang memprovokasi hingga berujung bentrokan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
"Kita sedang ngecek batu batu berasal dari dalem atau luar. Terus beberapa saksi yang mengetahui awal ya. Mungkin kita mengetahui ada pelemparan Aqua dari dalem keluar lalu di balas," terang Indarto.
Polisi belum menetapkan tersangka. Penyidikan masih fokus untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Termasuk mendalami wajah yang berada dalam video yang beredar.
"Termasuk kita lagi mempelajari video video yang ada di masyarakat dan anggota kami. Yang jelas semua orang yang terlihat di video akan kita mintai keterangannya. Setelah itu kita akan gelar penetapan tersangka," paparnya.
Akibat insiden itu, beberapa mobil di sekitar kantor Pemkot mengalami kerusakan. Sejumlah massa pun mengalami luka sobek akibat timpukan batu dan mesti menjalani rawat jalan.
"Yang demo itu GMBI. Yang di dalam aliansi ormas, beberapa ormas. Semua luka kena batu. Berdarah memang, karena luka batu, tapi enggak ada luka berat. Semua rawat jalan," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menjelaskan secara gamblang barang bukti yang disita pada saat proses penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca Selengkapnya