Polisi bentuk tim buru penyebar hoax penculikan anak di Semarang
Merdeka.com - Kapolrestabes Semarang Kombes Abioso Seno Aji mengungkapkan pihaknya membentuk tim khusus untuk memantau maraknya berita-berita hoax di sosial media terkait aksi penculikan yang terjadi di wilayah hukumnya.
Tim khusus itu, menurut Abioso dibentuk untuk melacak dan memburu penyebar kabar bohong yang meresahkan masyarakat tersebut. Petugas itu nantinya akan melakukan pengawasan penuh setiap waktu di media sosial.
"Langkah itu kami lakukan untuk memantau pergerakan orang-orang yang bertanggungjawab itu. Kalau dalam praktiknya masih ditemukan berita atau foto yang tak berdasarkan dan jauh dari fakta hingga berdampak negarif, tim tersebut akan langsung bergerak untuk melakukan penindakan," tegas Abiyoso di Mapolrestabes Semarang, Jawa Tengah Rabu (22/3).
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Abioso mengungkapkan jika pihaknya tidak main-main dan akan bertindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kami tindak tegas dan tidak akan bisa lolos dari jeratan hukum," ujarnya.
Pelaku, menurut Abioso jika terbukti secara sengaja menyebarluaskan berita bohong di sosial media dapat dikenakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Dijerat Undang-Undang ITE, ancamannya penjara seumur hidup," jelasnya.
Abioso juga meminta kepada masyatakat untuk tidak mudah percaya dengan berita yang banyak beredar di media sosial sebelum tahu kejelasnya.
"Jangan langsung percaya, dicek dulu kebenarannya. Apalagi kalau langsung kopi paste dan ikut-ikutan menyebarkan berita tersebut. Malah semakin membikin keresahan warga, terutama yang mempunyai anak yang masih duduk dibangku sekolah," pintanya.
Dengan melakukan pengecekan lebih dahulu dan tidak asal merespon dan ikut melanjutkan berita dan foto hoax tersebut untuk dikirimkan ke pengguna media sosial lain, dapat menekan penyebaran berita bohong tersebut.
"Kalau memang mendapati berita atau foto bohong langsung saja laporkan ke kami, biar kami tindaklanjuti," jelasnya.
Abiyoso tak akan pernah memberi ampun kepada pelaku tindak kejahatan apapun yang beraksi hingga meresahkan masyarakat di wilayah hukumnya.
"Kalau tidak bisa dibina, ya kami binasakan. Kalau masih sayang sama nyawanya jangan coba-coba main di Semarang," tegasnya.
Abioso mengaku jika sepekan terakhir, berita-berita tentang penculikan yang ternyata bohong sebelumnya tersebar luas hingga meresahkan warga di Semarang. Diantaranya, berita yang tersebar di facebook dan via Whatsup pada Sabtu (18/3) lalu.
Berita yang disertai foto itu berbunyi tolong diumumkan kepada semua siswa bahwa hari ini ada penculikan di SD Tandang 3 Semarang, sudah dibius tapi ketahuan dan ditangkap. Mohon ibu guru selalu mengawasi siswa siswinya.
Lalu, pada hari yang sama, kembali beredar berita dan foto berbunyi terduga pelaku penculikan di wilayah hukum Karangayar Gunung RW 2, Candisari, Semarang. Kejadian sore ini jam 16.00 Wib. Aksi pelaku diketahui warga. Terduga dibawa ke Polsek Candisari.
Kemudian, pada Senin (21/3) kemarin juga kembali tersebar berita tentang penculikan yang berbunyi telah terjadi penculikan di desa Kuripan, Mijen Jumat 17 Maret 2017 siang. Anak perempuan berusia 2 tahu diambil ginjalnya dan diberi uang Rp 500.000.
Modusnya, orang tua dibius dan diambil anaknya. Kini anak tersebut kritis di Rumah Sakit Permata Medika Semarang sampai sekarang. Tolong dishare dan harap orang tua waspada. Namun saat dicek ke pihak kepolisian, tiga berita tersebut tidak dibenarkan.
"Semua itu sudah dicek oleh anggota dan petugas kami. Namun, ternyata berita-berita penculikan terhadap anak-anak itu berita hoax alias tidak terbukti kebenaranya," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPolisi terus menyelidiki kasus dugaan inses atau hubungan sedarah antara ibu dan anak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya"Iya benar, pelaku telah diamankan oleh Polres Metro Depok," kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (31/7) malam.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaKorban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya