Polisi bentuk tim khusus buru tersangka baru hacker Surabaya Black Hat
Merdeka.com - Kasus hacker Surabaya Black Hat (SBH) hingga kini masih terus dikembangkan penyidik. Sebab, disinyalir masih ada pelaku lain yang berkomplot dengan 3 tersangka sudah dibekuk polisi.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasit mengatakan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membentuk dua tim khusus buat menggarap kasus tersebut. Satu tim memburu pelaku baru, sedangkan, yang lain untuk merampungkan berkas perkara 3 tersangka.
"Ini buat dua tim, satu tim untuk proses yang sudah ada, satu tim lagi ya untuk mengembangkan kasus ini," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/3).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Mengapa FBI menyelidiki kasus ini? Lalu, mereka menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI) agar membantu menyelidiki kasus ini.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Setyo menuturkan, untuk tim penyidik yang bertugas mengembangkan kasus juga dibantu dengan FBI dan Interpol. Peluang munculnya tersangka baru pun terbuka. Malah Setyo menegaskan, penyidik hanya butuh beberapa barang bukti lagi untuk menetapkan tersangka baru.
"Ini bekerja sama dengan FBI dan Interpol untuk mengembangkan kasus lebih jauh lagi. Tersangka lain tidak menutup kemungkinan karena masih pengembangan. Kalau memenuhi unsur untuk diproses kita proses," beber Setyo.
Sebelumnya, Tiga pemuda asal Surabaya dibekuk aparat gabungan Polda Metro Jaya, Polrestabes Surabaya serta Federal Bureau of Investigation (FBI). Ketiganya, KPS, ATP dan NA masih berusia 21 tahun.
Mereka diciduk karena menjebol situs sejumlah lembaga negara maupun perusahaan di luar maupun dalam negeri.
"Itu dari FBI, kita kan punya kerjasama antara FBI dari IC3 (Internet Crime Complaint Center) itu adalah pusat pengaduan Jakarta terbesar di Amerika. Jadi di Amerika sana ada data, bahwa ada peretasan sistem elektronik yang dilakukan oleh sekelompok orang di Indonesia," jelas Argo Selasa (13/3).
Total ada 3.000 sistem elektronik yang terdiri dari 600 situs di 44 negara yang mereka jebol. Sasarannya, mulai situs perusahaan hingga instansi pemerintahan.
Reporter:moch harunsyah
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaTersangka DM dinilai tak seorang diri dalam aksi pelariannya saat menjadi DPO kasus kepemilikan senpi ilegal.
Baca Selengkapnya