Polisi berharap rekan Limbad bersaksi di Polres Jakut hari ini
Merdeka.com - Salah satu terlapor dugaan pencurian mobil Honda Jazz dengan nomor polisi E 1717 PD di Apartemen French Walk Tower Lourdes Garden, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Linda hari ini dijadwalkan memenuhi panggilan Polres Jakarta Utara untuk memberikan kesaksian.
Namun sampai saat ini, yang bersangkutan belum terlihat batang hidungnya. "Hari ini seharusnya Linda memenuhi panggilan kami untuk memberikan kesaksian. Namun sampai sekarang belum juga datang," Kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Susetio Cahyadi di ruangannya, Kamis (1/10).
Susetio menjelaskan, kehadiran Linda terbilang penting dan tak bisa diwakilkan oleh kuasa hukum atau pihak lainnya.
-
Siapa yang mengajak JM mencuri motor? Peristiwa itu bermula saat pelaku berkeluh kesah dengan temannya, SA (DPO), yang kebingungan membayar sewa traktor. Bukannya meminjami uang, SA justru mengajak pelaku mencuri sepeda motor.
-
Dimana kejadian pemobil wanita itu dibegal? Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Kenapa JM mencuri motor? Tersangka berdalih punya utang sewa traktor, lalu mau ikut mencuri motor milik tetangganya,“ kata Kasi Humas Polres OKU AKP Budhi.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Konfirmasi dari penyidik kami harap kooperatif saudari Linda memenuhi panggilan penyidik. Linda kami tunggu sampai pukul 18.00 WIB nanti. Dan jika tak hadir, kami akan layangkan panggilan lagi hari ini, dan meminta Linda datang Senin (5/9) mendatang," paparnya.
Dari keterangan Linda, kata dia, nanti akan disesuaikan dengan kesaksian Limbad, yang dijadwalkan akan menyambangi Polres Metro Jakut Senin (5/9) mendatang, dengan agenda yang sama yakni kesaksian.
"Sehingga dapat terlihat runtutan dugaan peristiwa pidana pencurian mobil di apartemen Jakarta Utara tersebut. Semua akan kami perjelas. Dan apa yang disampaikan di luar penyidik tentunya tidak pro justisia," ujarnya.
"Artinya ketika semuanya sudah masuk substansi pro justisia, ada hukum yang mengikat. Apabila dia berbohong ada ancaman lain memberikan keterangan palsu, bisa kita minta pertanggungjawaban," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit menegaskan bakal berupaya memenuhi hak konstitusinya selama dirinya merasa dibutuhkan keterangannya akan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut sebagai implikasi permintaan Tim Hukum Ganjar-Mahfud yang meminta Kapolri dihadirkan.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Hukum Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis blak-blakan, mengenai dugaan kecurangan pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra mengatakan Mahkamah Konstitusi (MK) bebas memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo menegaskan akan hadir bila diminta Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaYusril menjelaskan, kehadiran Kapolri bisa saja dimungkinkan atas kewenangan majelis hakim MK.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Hukum Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis blak-blakan, mengenai dugaan kecurangan pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaKehadiran itu jika hakim nantinya meminta untuk hadir sebagai saksi dalam sidang perkara PHPU Pilpres
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengusulkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dihadirkan untuk bersaksi di sidang sengketa Pilpres 2024
Baca Selengkapnya"Saya justru menunggu namanya siapa ya," kata Kapolri.
Baca Selengkapnya