Polisi beri pemahaman Islam pada anak bomber Mapolresta Surabaya
Merdeka.com - Dampak aksi teror bom bunuh diri begitu nyata, dengan kekuatan daya rusaknya yang meluluhlantakkan bangunan tiga gereja di Surabaya. Puluhan nyawa melayang, dan beberapa harus mengalami cacat fisik sepanjang hidupnya.
Lebih jauh dari itu, aksi teror Minggu (13/5) pagi itu juga menyisakan luka psikis dan sosial di masyarakat dengan dampak yang lebih berat. Korban usia anak-anak akan lebih berat dari yang dirasakan para orang dewasa.
Tidak kalah kompleksnya adalah penderitaan yang dialami oleh anak-anak dari para pelaku bom bunuh diri. Setelah menyembuhkan luka fisiknya, tugas besar selanjutnya adalah menyembuhkan psikisnya.
-
Bagaimana cara agar anak terbebas? Edukasi tentang bahaya rokok ini harus dimulai sejak dini, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
-
Bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak untuk menolak pergaulan negatif? Anak perlu diajarkan bagaimana menolak ajakan yang tidak sehat atau negatif. Latih mereka untuk menggunakan kalimat tegas tetapi sopan dalam menolak ajakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Siapa yang memberi saran untuk anak terakhir? Menurut Kevin Leman dalam buku berjudul 'The New Birth Order Book: Why You are the Way You are' seperti yang dilansir dari businessinsider.com, anak bungsu cenderung suka melempar tanggung jawab.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Dimana anak kedua mencari solusi konflik? Mereka berusaha untuk memahami perspektif pasangan mereka dalam berbagai situasi. Mereka lebih mudah membuat kompromi dan mencari solusi yang baik untuk mengatasi konflik.
"Treatment tersendiri termasuk untuk anak dari pelaku di Poltabes yang diselamatkan itu. Kemarin sudah datang dari Jakarta, KPAI dan Komnas Perlindungan Anak sudah datang ke sini, diskusi bagaimana ke depannya," kata Irjen Machfud Arifin, Kapolda Jawa Timur, Kamis (17/5).
Tahapan yang akan dilakukan, khusus terhadap AIS (8) setelah luka fisiknya dinyatakan sembuh adalah upaya menghilangkan traumatik. Traumatik center akan berjalan, baik trauma ledakan maupun treatment kejiwaan.
"Langkah ketiga adalah memberikan pemahaman terhadap Islam yang benar terhadap anak-anak yang bersangkutan," jelasnya.
"Pengisian keagamaan yang benar 'jangan dibilang bapaknya sudah masuk surga, karena berjuang' kan enggak bener, teringat terus," sambung Machfud.
Tahapan selanjutnya, dia mengungkapkan, akan menyerahkan anak tersebut kepada pihak atau kerabat yang diyakini mempunyai pemahaman ajaran agama yang benar. Ini untuk menjauhkan anak tersebut masuk dalam persoalan yang serupa.
"Nanti kalau keluarganya yang menerima belum diyakini, ada Kemensos, ada safehouse (rumah aman) yang siap menampung. Sudah kemarin staf Kemensos datang," terangnya.
Sedangkan untuk tiga anak dari penindakan di Rusunawa Sidoarjo akan dikomunikasikan dengan neneknya. Karena, khusus satu anak yang sejak awal ikut neneknya seharusnya mengikuti ujian di sekolahnya.
"Nanti kita panggil neneknya, siapa tahu dia masih sekolah di tempat umum. Kalau mau ujian kan sayang. Dikembalikan ke neneknya untuk sekolah, kalau mau melihat adiknya yang masih dirawat, bisa datang," jelas Machfud.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaTak segan, para anggota membantu ustaz memberi edukasi agama ke anak-anak.
Baca SelengkapnyaAnggota Polres Bondowoso ini tak hanya menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaSejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya