Polisi bermental labil bagaimana mau layani warga
Merdeka.com - Kasus anggota polisi bunuh diri kembali terjadi. Kali ini, Kanit Lantas Polsek Cipondoh Kota Tangerang Iptu Budi Riyono diduga nekat bunuh diri dengan cara menembak kepala, karena niatnya menikahi Helin Herlina (34) bertepuk sebelah tangan.
Jasad Iptu Budi ditemukan tewas di kediamannya, di Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang pada Sabtu (31/10) pagi. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Usada Insani.
Sosiolog Musni Umar mengatakan, polisi yang melakukan aksi bunuh diri sudah mengalami depresi akut. Aksi nekat tersebut, lanjutnya bisa dihindari jika polisi, dalam hal ini atasan korban dapat melihat adanya perubahan kejiwaannya.
-
Apa dampak melihat perilaku bunuh diri? Lebih lanjut, kejadian ini dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, stres pasca trauma, dan bahkan risiko bunuh diri pada diri sendiri.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Siapa yang berisiko tinggi untuk bunuh diri? Sebuah studi menemukan bahwa 38% penderita IED memiliki pikiran untuk bunuh diri (ideasi) dan 17% pernah mencoba bunuh diri. Risiko ini meningkat pada mereka yang dikenal memiliki serangan yang lebih keras dan memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
"Nyaris tidak diperhatikan. Memandang mereka sudah dilatih bertugas seperti itu, sudah siap mental dan fisik. Padahal kan tidak ada yang tahu jika jiwa mereka begitu kuat," kata Musni Umar saat dihubungi, Senin (2/11).
Lebih lanjut, Musni menambahkan, hal ini tidak bisa terus terjadi. Karena korps Bhayangkara berada di barisan terdepan sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
"Jika polisinya saja tidak mampu melindungi dirinya, bagaimana mereka bisa melindungi masyarakat?" ujarnya.
Dia menjelaskan, salah satu hal yang perlu diperhatikan agar kasus seperti ini tidak terulang lagi adalah dengan sering melakukan tes psikologi. Selain itu, ritual agama lebih ditingkatkan lagi.
"Saya kira penting itu. Agama diperkuat, tidak cuma ritual agama, jiwa mereka harus dipompakan pada nilai pengabdian dan semangat kerja," ujarnya. (mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rentetan kasus kriminal libatkan polisi menunjukkan pembinaan mental Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum berjalan maksimal.
Baca SelengkapnyaSecara mekanisme dalam perkuatan tingkat Polsek memiliki kemampuan dalam kuantitas maupun kualitas.
Baca SelengkapnyaTernyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaPesan Kapolda Riau untuk para polisi agar tidak bersikap 'sok-sokan'
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang anggota polisi berpangkat Bripka perintahkan juniornya untuk lari di Polda sambil bernyanyi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang grogi saat syuting. Ia keliru mengucapkan kalimat imbauan sehingga membuat Kapolres kaget.
Baca SelengkapnyaPemotor yang diberhentikan di sekitar putar balik (U-turn) dinarasikan sedang membawa pasien
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaPolantas memberhentikan pengendara motor yang sedang mengawal ambulans di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya