Polisi Bongkar Kuburan Babi dan Periksa 9 Warga Depok
Merdeka.com - Kuburan babi yang sebelumnya ditangkap warga di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, akhirnya dibongkar Polsek Sawangan. Pembongkaran tersebut dilakukan untuk mencegah kerumunan warga yang ingin melihat kuburan. Selain itu, polisi juga memeriksa sembilan orang untuk mengungkap fakta terkait peristiwa yang disangkutkan dengan hal mistis oleh banyak orang.
Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Lumban Tobing mengatakan, pembongkaran kuburan babi dilakukan setelah adanya dugaan pemindahan kuburan babi oleh warga. Sebelumnya, kuburan babi diletakkan di pemakaman keluarga namun telah dipindahkan ke lokasi tak jauh dari kuburan sebelumnya.
"Iya tadi anggota melakukan pembongkaran karena masih menjadi perhatian masyarakat," ujar Rio, Rabu (28/4). Dikutip Liputan6.com
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal itu? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Apa yang terjadi di kuburan massal? Menurut Pak Darmadi, di makam yang berada tepat di bawah sutet tegangan tinggi itu terdapat puluhan jasad korban anggota PKI.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal? Sebanyak 25 tulang pemuda dan remaja laki-laki dengan kondisi terkelupas dan terbakar ditemukan di dalam sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
-
Siapa yang menemukan kuburan tersebut? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) berhasil menemukan kuburan bangsa Maya yang tersembunyi di dalam gua di kompleks arkeologi di Tulum, Quintana Roo.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
Rio mengungkapkan, potongan hewan telah diamankan dan dibawa ke Polsek Sawangan. Menurutnya, berdasarkan laporan warga, masih banyak warga yang ingin melihat kuburan itu. Mengingat situasi masih pandemi Covid-19, maka diputuskan untuk diamankan guna menghindari kerumunan massa.
"Iya untuk menghindari kerumunan massa dikhawatirkan menimbulkan penularan Covid-19," ungkap Rio.
Sebanyak sembilan orang yang mendatangi Polsek Sawangan dimintai klarifikasi terkait penangkapan babi tersebut. Diketahui sebanyak 15 orang ikut menangkap babi tersebut. Sembilan orang yang memenuhi panggilan Polsek Sawangan, salah satunya Ustaz Adam Ibrahim yang memimpin penangkapan.
"Iya, kami sudah melakukan pemeriksaan sembilan orang sekitar pukul 14.00 WIB hingga 24.00 WIB," ujar Rio.
Rio menjelaskan, pemeriksaan sembilan orang untuk mensinkronisasikan keterangan, sehingga polisi dapat membuat kesimpulan benar atau tidaknya babi ngepet yang ditangkap warga.
"Nanti ya kita informasikan kembali hasil kesimpulannya seperti apa," kata Rio.
Rio meminta masyarakat Kota Depok, khususnya di wilayah Kecamatan Sawangan, tidak resah. Polsek Sawangan meminta kepada masyarakat apabila kehilangan uang atau harta benda lainnya dapat segera melaporkan ke kantor polisi terdekat.
Masyarakat diminta untuk tidak terlalu mengaitkan apabila ada warga yang kehilangan uang dengan penangkapan dugaan babi ngepet.
"Sebaiknya melaporkan apabila warga kehilangan uang. Jangan terlalu mengaitkan dengan hal mistis karena perlu mencari kebenaran fakta," bebernya.
Rio menjelaskan, saat anggota mendatangi lokasi, anggotanya hanya melihat layaknya seekor babi hutan. "Kami melihat ya hanya seekor babi itu yang ada di lapangan," ucap Rio.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bidpropam Polda Metro juga turut melakukan pemeriksaan terhadap sipil.
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya melibatkan pihak Komisi Kepolisian Nasional.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPeninjauan yang dilakukan Komisi III DPR RI agar tidak menimbulkan tuduhan-tuduhan yang negatif atas insiden penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memerika 10 warga sipil terkait kasus 7 mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaUntuk isu yang beredar luas di lokasi terkait adanya bayi meninggal saat bentrokan terjadi, Nugroho memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menegaskan, polisi harus mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap menjalankan tugasnya, termasuk saat patroli.
Baca SelengkapnyaRazia narkoba kerap dilakukan di Kampung Pulau Pandan. Namun demikian, masih saja ditemukan aktivitas di lokasi meskipun sudah berulang kali ditertibkan.
Baca Selengkapnya